Welcome To My Blog

Minggu, 01 Mei 2011

TUGAS A


Lakukan penelitian fiktif dengan mengikuti langkah sebagai berikut.
1. Menentukan judul penelitian yang berkaitan analisis korelasi Product Moment dua variabel .
2. Merumuskan masalah penelitian.
3. Menjabarkan definisi operasional
4. Merumuskan hipotesis penelitian.
5. Melakukan analisis data.
a. Menghitung koefisien korelasi PPM, kemudian menentukan keeratan koefisien korelasi.
b. Menghitung t – hitung, kemudian membandingkannya dengan nilai pada tabel t .
6. Kemukakan kesimpulannya.
Data harus dianalisis secara manual (matematis) dan menggunakan SPSS.
Data setiap mahasiswa tidak ada yang sama.

PEMBAHASAN :

1. Judul : Hubungan antara Kesiapan belajar siswa dengan Hasil belajar kimia siswa pada materi stoikiometri Kelas X-D SMAN I Bontang Tahun ajaran 2010/2011

2. Rumusan masalah :Apakah ada hubungan antara antara Kesiapan belajar siswa dengan Hasil belajar kimia siswa pada materi stoikiometri Kelas X-D SMAN I Bontang Tahun 2010.

3. Definisi operasional : Kesiapan belajar siswa merupakan skor yang diperoleh melalui angket/kuesioner dan diberi simbol X. Kesiapan belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah menggali informasi kualitatif dari siswa mengenai bagaimana mereka mempersiapkan diri untuk mengikuti pelajaran kimia khususnya pada materi stoikiometri. Prestasi Belajar Kimia merupakan skor yang peroleh melalui tes pada materi stoikiometri dan diberi simbol Y.
4. Hipotesis
H0 : Tidak terdapat hubungan antara kesiapan belajar dan hasil belajar kimia Kelas X-D SMAN I Bontang Tahun ajaran 2010/2011.
Ha : Terdapat hubungan antara kesiapan belajar dan hasil belajar kimia
Kelas X-D SMAN I Bontang Tahun 2010. Secara statistic, hipotesis tersebut dijabarkan sebagai berikut.

Hipotesis statistic :
H0 : .r = 0
Ha : .r ≠ 0
5. Analisis data
a. Menghitung koefisien korelasi dan menentukan keeratan koefisien korelasi
Tabel perhitungan koefisien korelasi
NO X Y X^2 Y^2 XY
1 52 78 2704 6084 4056
2 35 68 1225 4624 2380
3 57 70 3249 4900 3990
4 52 67 2704 4489 3484
5 57 67 3249 4489 3819
6 55 65 3025 4225 3575
7 40 65 1600 4225 2600
8 52 68 2704 4624 3536
9 42 62 1764 3844 2604
10 43 65 1849 4225 2795
11 44 67 1936 4489 2948
12 45 67 2025 4489 3015
13 53 70 2809 4900 3710
14 55 78 3025 6084 4290
15 50 65 2500 4225 3250
16 45 68 2025 4624 3060
17 55 75 3025 5625 4125
18 62 78 3844 6084 4836
19 50 68 2500 4624 3400
20 53 68 2809 4624 3604
21 50 69 2500 4761 3450
22 62 71 3844 5041 4402
23 60 70 3600 4900 4200
24 56 76 3136 5776 4256
25 55 67 3025 4489 3685
26 56 65 3136 4225 3640
27 34 65 1156 4225 2210
28 54 68 2916 4624 3672
29 55 77 3025 5929 4235
30 35 65 1225 4225 2275
∑ 1514 2072 78134 143692 105102
Didapat :
r hitung : =

Dari olah data melalui program excel didapat: r hitung = 0,532

Secara inferensial diperoleh bahwa terdapat hubungan yang cukup kuat antara kesiapan belajar dan hasil belajar siswa dengan koefsien korelasi sebesar 0.532.
Untuk menentukan keeratan koefisien korelasi (kontribusi variabel X terhadap Y) digunakan rumus KP = r2 x 100% = 28,3 artinya variabel kesiapan belajar memberikan kontribusi terhadap hasil belajar kimia siswa di SMAN I Bontang pada materi stoikiometri sebesar 28,3% dan sisanya 71,7% ditentukan oleh variabel lain.

Pengolahan data dengan program spss diperoleh :


Correlations
X Y
X Pearson Correlation 1 .532**
Sig. (1-tailed) .001
N 30 30
Y Pearson Correlation .532** 1
Sig. (1-tailed) .001
N 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).









b. Menghitung t – hitung, kemudian membandingkannya dengan nilai pada tabel t .

Untuk menguji signifikansi dengan rumus t hitung
Dari hasil olah data pada program excel didapat t hitung = 3,323.

Kaidah pengujian:

Jika thitung ≥ ttabel , maka tolak Ho artinya signifikan.
Jika thitung ≤ ttabel , maka terima Ho artinya tidak signifikan
Berdasarkan perhitungan di atas, α = 0.05 dan n= 30, uji satu pihak: dk = 28 sehingga diperoleh t tabel = 1,701, ternyata t hitung > t tabel atau 3,323 > 1,701, maka, Ho ditolak artinya ada hubungan yang signifikan antara kesiapan belajar terhadap hasil belajar kimia.




6. KESIMPULAN
Nilai koefisien korelasi (r) hasil olah data manual (excel) dan hasil olah data SPSS versi 17 menunjukkan hasil yang sama yaitu sebesar 0.532. Nilai t dalam SPSS tidak muncul lagi sebagaimana yang telah dihitung secara matematis diatas. Sebagai gantinya adalah Sig (1-tailed) = 0.001. Artinya korelasi antara variabel X dan variabel Y adalah signifikan dengan probabilitas 0.001, atau α = 0.05 > 0.001. Berdasarkan hasil analisis data secara matematis dan olah data spss statistic 17 seperti dikemukakan di atas, dapat digali informasi bahwa terdapat hubungan antara kesiapan siswa dalam belajar dan hasil belajar siswa pada materi stokiometri bidang studi kimia di SMAN I Bontang. Ini dibuktikan dengan diperolehnya r hitung sebesar 0,532 yang lebih besar dari r tabel sebesar 0,361 (n=30 dengan taraf signifikan = 5%). Hal ini mengandung arti bahwa korelasi signifikan (atau Ha diterima ) . Koefisien korelasi menunjukan arah hubungan positif artinya semakin tinggi skor variabel X akan diikuti oleh semakin tinggi skor variabel Y, sebaliknya bila skor variabel X rendah maka skor variabel Y juga akan rendah.
Hal ini berarti pula bahwa semakin baik kesiapan siswa dalam menghadapi suatu materi pelajaran di sekolah yang diberikan oleh gurunya, maka semakin tinggi hasil belajar . Kontribusi kesiapan siswa belajar dengan hasil belajar kimia di SMAN I Bontang dapat dilihat dari koefisien indeks determinasi r 2 sebesar 0,2830 yang berarti kontribusi kesiapan siswa dengan hasil belajar kimia di SMAN I Bontang , sebesar 28,3%.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar