Welcome To My Blog

Selasa, 31 Mei 2011

8 KETRAMPILAN MENGAJAR

8 Keterampilan Mengajar
Juni 13, 2009 — Wahidin

Turney (1973) mengemukakan 8 (delapan) keterampilan dasar mengajar, yakni:

Pertama, keterampilan bertanya yang mensyaratkan guru harus menguasai teknik mengajukan pertanyaan yang cerdas, baik keterampilan bertanya dasar maupun keterampilan bertanya lanjut

Kedua, keterampilan memberi penguatan. Seorang guru perlu menguasai keterampilan memberikan penguatan karena penguatan merupakan dorongan bagi siswa untuk meningkatkan perhatian.

Ketiga, keterampilan mengadakan variasi, baik variasi dalam gaya mengajar, penggunaan media dan bahan pelajaran, dan pola interaksi dan kegiatan

Keempat, keterampilan menjelaskan yang mensyaratkan guru untuk merefleksi segala informasi sesuai dengan kehidupan sehari-hari. Setidaknya, penjelasan harus relevan dengan tujuan, materi, sesuai dengan kemampuan dan latar belakang siswa, serta diberikan pada awal, tengah, ataupun akhir pelajaran sesuai dengan keperluan.

Kelima, keterampilan membuka dan menutup pelajaran. Dalam konteks ini, guru perlu mendesain situasi yang beragam sehingga kondisi kelas menjadi dinamis.

Keenam, keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil. Hal terpenting dalam proses ini adalah mencermati.aktivitas siswa dalam diskusi.

Ketujuh, keterampilan mengelola kelas, mencakupi keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang optimal, serta pengendalian kondisi belajar yang optimal.

Kedelapan, keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan, yang mensyaratkan guru agar mengadakan pendekatan secara pribadi, mengorganisasi-kan, membimbing dan memudahkan belajar, serta merencanakan dan melaksana-kan kegiatan belajar-mengajar.

sumber : dibaca dari Buku Pengelolaan Kelas/Drs. ade rukmana, Asep sunary S.Pd, Mpd.

TAKE HOME TES (PENGEMBANGAN KURIKULUM)

TAKE HOME TES PENGEMBANGAN KURIKULUM
1. DAPATKAH ANDA MENJAMIN, BAHWA APABILA SISWA ANDA BERHASIL MENCAPAI TUJUAN INSTRUKSIONAL, MAKA DENGAN SENDIRINYA JUGA MENCAPAI TUJUAN KURIKULER. JELASKAN ?
2. ANDA RENUNGKAN, “NURTURENT EFFECTS ”MANA SAJA YANG MENURUT PENDAPAT ANDA TELAH BERHASIL DIMILIKI SISWA ANDA
3. APA HAKEKAT BELAJAR MENURUT PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN APA HAKEKAT BELAJAR MENURUT KURIKULUM YANG BERKONSEP IDEALIS?
4. DAPATKAN SEBUAH BUKU TEKS PAKET YANG DIGUNAKAN DI SD,SMP DAN SMA. SILAHKAN DIIDENTIFIKASI , ORGANISASI KURIKULUM MANA YANG DIGUNAKAN UNTUK MENYUSUN MATERI KURIKULUM DI DALAM BUKU ITU?
5. PENGEMBANGAN KURIKULUM PADA HAKEKATNYA ADALAH SEBUAH PROSES SIKLUS YANG TIDAK PERNAH BERAKHIR. JELASKAN KONSEP PENGEMBANGAN KURIKULUM SEPERTI ITU? MENGAPA DIPERLUKAN PERENCANAAN UNTUK MENGEMBANGKAN KURIKULUM ITU.
6. DESKRIPSIKAN PENGARUH DAN PERUBAHAN SISTEM NILAI (FILSAFAT PENDIDIKAN DAN FILSAFAT NEGARA) TERHADAP PENGEMBANGAN KURIKULUM SEKOLAH KITA SEJAK MASA ORLA, ORBA DAN ORDE REFORMASI SEKARANG INI ?
7. PERKEMBANGAN POLA PENDIDIKAN ADALAH PENDIDIKAN TRADISIONAL, PENDIDIKAN PROGRESIF, DAN PENDIDIKAN MODERN. JELASKAN MASING-MASING POLA PENDIDIKAN TERSEBUT SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP KURIKULUM?
8. PROSES KURIKULUM MEMILIKI 4 UNSUR, YAITU KEPUTUSAN TENTANG TUJUAN INSTITUSI PENDIDIKAN, KEPUTUSAN TENTANG METODE MENGAJAR, KEPUTUSAN ISI/MATERI PEMBELAJARAN DAN KEPUTUSAN TENTANG EVALUASI PENDIDIKAN. JELASKAN MASING-MASING UNSUR TERSEBUT?
9. DALAM PENGEMBANGAN KURIKULUM TENTU HARUS DILAKUKAN DENGAN CERMAT. ARTINYA, TAHAPAN ATAU PROSEDUR HARUS DIIKUTI DENGAN BENAR. DESKRIPSIKAN TAHAPAN DALAM PENGEMBANGAN KURIKULUM?
10. ANALISISLAH KURIKULUM KITA SELAMA INI DIKAITKAN DENGAN MODEL-MODEL KURIKULUM

TUJUH HUKUM MENGAJAR

John Milthon Gregory merupakan penulis buku yang terkenal tentang Tujuh Hukum Mengajar. Inilah beberapa petunjuk yang perlu dipersiapkan oleh seorang guru yang baik.

Persiapkan bahan pelajaran dengan mempelajarinya berulang-ulang. Jangan mengandalkan bahwa kita sudah pernah mempelajarinya karena apa yang kita ketahui dahulu pasti sebagian sudah terhapus dari ingatan kita.
Carilah urutan yang logis dari tiap bagian dalam pelajaran yang dipersiapkan tersebut. Setiap pelajaran selalu berangkat dari pengertian-pengertian dasar yang sederhana baru ke tingkat pengertian yang tinggi. Pelajari urut-urutan yang logis dari pelajaran yang dipersiapkan tersebut sampai terwujud suatu pengertian yang dapat saudara uraikan dengan kata-kata sendiri.
Carilah analogi atau ilustrasi untuk mempermudah penjelasan fakta-fakta dan prinsip-prinsip yang sulit dimengerti oleh siswa. Khususnya prinsip-prinsip abstrak.
Carilah hubungan antara apa yang diajarkan dan kehidupan sehari-hari siswa. Hubungan-hubungan inilah yang akan menentukan nilai praktis penerapan dari pelajaran itu.
Gunakan sebanyak mungkin sumber referensi berupa buku-buku atau bahan-bahan yang sesuai, tetapi pahami dahulu sebaik-baiknya sebelum menyampaikan kepada siswa.
Harap diingat bahwa lebih baik mengerti sedikit, tetapi benar-benar mantap daripada mengetahui banyak, tetapi kurang mendalam.
Sediakan waktu yang khusus untuk mempersiapkan tiap pelajaran sebelum berdiri di depan kelas. Dengan persiapan matang, kita akan semakin menguasai pengetahuan dan gambaran apa yang diajarkan akan semakin jelas.

Sumber: John Milthon Gregory. Tujuh Hukum Mengajar

Kamis, 26 Mei 2011

Macam-macam pendekatan pembelajaran(kimia)

Ada beberapa macam pendekatan pembelajaran yang digunakan pada kegiatan belajar mengajar, antara lain :
Pendekatan Kontekstual

Pendekatan konstekstual berlatar belakang bahwa siswa belajar lebih bermakna dengan melalui kegiatan mengalami sendiri dalam lingkungan alamiah, tidak hanya sekedar mengetahui, mengingat, dan memahami. Pembelajaran tidak hanya berorientasi target penguasaan materi, yang akan gagal dalam membekali siswa untuk memecahkan masalah dalam kehidupannya. Dengan demikian proses pembelajaran lebih diutamakan daripada hasil belajar, sehingga guru dituntut untuk merencanakan strategi pembelajaran yang variatif dengan prinsip membelajarkan – memberdayakan siswa, bukan mengajar siswa(http://smacepiring.wordpress.com/2008/02/19/pendekatan-dan-metode-pembelajaran/).

Borko dan Putnam mengemukakan bahwa dalam pembelajaran kontekstual,guru memilih konteks pembelajaran yang tepat bagi siswa dengan cara mengaitkan pembelajaran dengan kehidupan nyata dan lingkungan di mana anak hidup dan berada serta dengan budaya yang berlaku dalam masyarakatnya (http.//www.contextual.org.id). Pemahaman, penyajian ilmu pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang ada dalam materi dikaitkan dengan apa yang dipelajari dalam kelas dan dengan kehidupan sehari-hari (Dirjen Dikdasmen, 2001: 8). Dengan memilih konteks secara tepat, maka siswa dapat diarahkan kepada pemikiranagar tidak hanya berkonsentrasi dalam pembelajaran di lingkungan kelas saja, tetapi diajak untuk mengaitkan aspek-aspek yang benar-benar terjadi dalam kehidupan mereka sehari-hari, masa depan mereka, dan lingkungan masyarakat luas.

Dalam kelas kontekstual, tugas guru adalah membantu siswa dalam mencapai tujuannya. Guru lebih banyak berurusan dengan strategi daripada memberi informasi. Guru bertugas mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja bersama untuk merumuskan, menemukan sesuatu yang baru bagi kelas yang dapat berupa pengetahuan, keterampilan dari hasil “menemukan sendiri” dan bukan dari “apa kata guru.

Penggunaan pembelajaran kontekstual memiliki potensi tidak hanya untuk mengembangkan ranah pengetahuan dan keterampilan proses, tetapi juga untuk mengembangkan sikap, nilai, serta kreativitas siswa dalam memecahkan masalah yang terkait dengan kehidupan mereka sehari-hari melalui interaksi dengan sesama teman, misalnya melalui pembelajaran kooperatif, sehingga juga mengembangkan ketrampilan sosial (social skills) (Dirjen Dikmenum, 2002:6). Lebih lanjut Schaible,

Klopher, dan Raghven, dalam Joyce-Well (2000:172) menyatakan bahwa pendekatan kontekstual melibatkan siswa dalam masalah yang sebenarnya dalam penelitian dengan menghadapkan anak didik pada bidang penelitian, membantu mereka mengidentifikasi masalah yang konseptual atau metodologis dalam bidang penelitian dan mengajak mereka untuk merancang cara dalam mengatasi masalah.
Pendekatan Konstruktivisme

Kontruktivisme merupakan landasan berfikir pendekatan kontekstual. Yaitu bahwa pendekatan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas dan tidak dengan tiba-tiba(Suwarna,2005).

Piaget (1970), Brunner dan Brand 1966), Dewey (1938) dan Ausubel (1963). Menurut Caprio (1994), McBrien Brandt (1997), dan Nik Aziz (1999) kelebihan teori konstruktivisme ialah pelajar berpeluang membina pengetahuan secara aktif melalui proses saling pengaruh antara pembelajaran terdahulu dengan pembelajaran terbaru. Pembelajaran terdahulu dikaitkan dengan pembelajaran terbaru. Perkaitan ini dibina sendiri oleh pelajar.

Menurut teori konstruktivisme, konsep-konsep yang dibina pada struktur kognitif seorang akan berkembang dan berubah apabila ia mendapat pengetahuan atau pengalaman baru. Rumelhart dan Norman (1978) menjelaskan seseorang akan dapat membina konsep dalam struktur kognitifnya dengan menghubungkan pengetahuan baru dengan pengetahuan yang sedia ada padanya dan proses ini dikenali sebagai accretion. Selain itu, konsep-konsep yang ada pada seseorang boleh berubah selaras dengan pengalaman baru yang dialaminya dan ini dikenali sebagai penalaan atau tuning. Seseorang juga boleh membina konsep-konsep dalam struktur kognitifnya dengan menggunakan analogi, iaitu berdasarkan pengetahuan yang ada padanya. Menurut Gagne, Yekovich, dan Yekovich (1993) konsep baru juga boleh dibina dengan menggabungkan konsep-konsep yang sedia ada pada seseorang dan ini dikenali sebagai parcing.

Pendekatan konstruktivisme sangat penting dalam proses pembelajaran kerana belajar digalakkan membina konsep sendiri dengan menghubungkaitkan perkara yang dipelajari dengan pengetahuan yang sedia ada pada mereka. Dalam proses ini, pelajar dapat meningkatkan pemahaman mereka tentang sesuatu perkara.

Kajian Sharan dan Sachar (1992, disebut dalam Sushkin, 1999) membuktikan kumpulan pelajar yang diajar menggunakan pendekatan konstruktivisme telah mendapat pencapaian yang lebih tinggi dan signifikan berbanding kumpulan pelajar yang diajar menggunakan pendekatan tradisional. Kajian Caprio (1994), Nor Aini (2002), Van Drie dan Van Boxtel (2003), Curtis (1998), dan Lieu (1997) turut membuktikan bahawa pendekatan konstruktivisme dapat membantu pelajar untuk mendapatkan pemahaman dan pencapaian yang lebih tinggi dan signifikan.
Pendekatan Deduktif – Induktif
1. Pendekatan Deduktif

Pendekatan deduktif ditandai dengan pemaparan konsep, definisi dan istilah-istilah pada bagian awal pembelajaran. Pendekatan deduktif dilandasi oleh suatu pemikiran bahwa proses pembelajaran akan berlangsung dengan baik bila siswa telah mengetahui wilayah persoalannya dan konsep dasarnya.
2. Pendekatan Induktif

Ciri uatama pendekatan induktif dalam pengolahan informasi adalah menggunakan data untuk membangun konsep atau untuk memperoleh pengertian. Data yang digunakan mungkin merupakan data primer atau dapat pula berupa kasus-kasus nyata yang terjadi dilingkungan.

Prince dan Felder (2006) menyatakan pembelajaran tradisional adalah pembelajaran dengan pendekatan deduktif, memulai dengan teori-teori dan meningkat ke penerapan teori. Di bidang sain dan teknik dijumpai upaya mencoba pembelajaran dan topik baru yang menyajikan kerangka pengetahuan, menyajikan teori-teori dan rumus dengan sedikit memperhatikan pengetahuan utama mahasiswa, dan kurang atau tidak mengkaitkan dengan pengalaman mereka. Pembelajaran dengan pendekatan deduktif menekankan pada guru mentransfer informasi atau pengetahuan. Bransford (dalam Prince dan Felder, 2006) melakukan penelitian dibidang psikologi dan neurologi. Temuannya adalah: ”All new learning involves transfer of information based on previous learning”, artinya semua pembelajaran baru melibatkan transfer informasi berbasis pembelajaran sebelumnya.

Major (2006) menyatakan dalam pembelajaran dengan pendekatan deduktif dimulai dengan menyajikan generalisasi atau konsep. Dikembangkan melalui kekuatan argumen logika. Contoh urutan pembelajaran: (1) definisi disampaikan; dan (2) memberi contoh, dan beberapa tugas mirip contoh dikerjakan siswa dengan maksud untuk menguji pemahaman siswa tentang definisi yang disampaikan.

Alternatif pendekatan pembelajaran lainnya selain dengan pembelajaran pendekatan deduktif adalah dengan pendekatan induktif . Beberapa contoh pembelajaran dengan pendekatan induktif misalnya pembelajaran inkuiri, pembelajaran berbasis masalah, pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran berbasis kasus, dan pembelajaran penemuan. Pembelajaran dengan pendekatan induktif dimulai dengan melakukan pengamati terhadap hal-hal khusus dan menginterpretasikannya, menganalisis kasus, atau memberi masalah konstekstual, siswa dibimbing memahami konsep, aturan-aturan, dan prosedur-prosedur berdasar pengamatan siswa sendiri.

Major (2006) berpendapat bahwa pembelajaran dengan pendekatan induktif efektif untuk mengajarkan konsep atau generalisasi. Pembelajaran diawali dengan memberikan contoh-contoh atau kasus khusus menuju konsep atau generalisasi. Siswa melakukan sejumlah pengamatan yang kemudian membangun dalam suatu konsep atau geralisasi. Siswa tidak harus memiliki pengetahuan utama berupa abstraksi, tetapi sampai pada abstraksi tersebut setelah mengamati dan menganalisis apa yang diamati.

Dalam fase pendekatan induktif-deduktif ini siswa diminta memecahkan soal atau masalah. Kemp (1994: 90) menyatakan ada dua kategori yang dapat dipakai dalam membahas materi pembelajaran yaitu metode induktif dan deduktif. Pada prinsipnya matematika bersifat deduktif. Matematika sebagai “ilmu” hanya diterima pola pikir deduktif. Pola pikir deduktif secara sederhana dapat dikatakan pemikiran “yang berpangkal dari hal yang bersifat umum diterapkan atau diarahkan kepada hal yang bersifat khusus” Soedjadi (2000: 16). Dalam kegiatan memecahkan masalah siswa dapat terlibat berpikir dengan dengan menggunakan pola pikir induktif, pola pikir deduktif, atau keduanya digunakan secara bergantian. (http://rochmad-unnes.blogspot.com/2008/01/penggunaan-pola-pikir-induktif-deduktif.html)
Pendekatan Konsep dan Proses
1. Pendekatan Konsep

Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan konsep berarti siswa dibimbing memahami suatu bahasan melalui pemahaman konsep yang terkandung di dalamnya. Dalam proses pembelajaran tersebut penguasaan konsep dan subkonsep yang menjadi fokus. Dengan beberapa metode siswa dibimbing untuk memahami konsep. (http://smacepiring.wordpress.com/2008/02/19/pendekatan-dan-metode-pembelajaran/).
2. Pendekatan Proses

Pada pendekatan proses, tujuan utama pembelajaran adalah mengembangkan kemampuan siswa dalam keterampilan proses seperti mengamati, berhipotesa, merencanakan, menafsirkan, dan mengkomunikasikan. Pendekatan keterampilan proses digunakan dan dikembangkan sejak kurikulum 1984. Penggunaan pendekatan proses menuntut keterlibatan langsung siswa dalam kegiatan belajar. (http://smacepiring.wordpress.com/2008/02/19/pendekatan-dan-metode-pembelajaran/).

Dalam pendekatan proses, ada dua hal mendasar yang harus selalu dipegang pada setiap proses yang berlangsung dalam pendidikan. Pertama, proses mengalami. Pendidikan harus sungguh menjadi suatu pengalaman pribadi bagi peserta didik. Dengan proses mengalami, maka pendidikan akan menjadi bagian integral dari diri peserta didik; bukan lagi potongan-potongan pengalaman yang disodorkan untuk diterima, yang sebenarnya bukan miliknya sendiri. Dengan demikian, pendidikan mengejawantah dalam diri peserta didik dalam setiap proses pendidikan yang dialaminya (http://groups.yahoo.com/group/sd-islam/message/1907).
Pendekatan Sains, Tekhnologi dan Masyarakat

National Science Teachers Association (NSTA) (1990 :1)memandang STM sebagai the teaching and learning of science in thecontext of human experience. STM dipandang sebagai proses pembelajaran yang senantiasa sesuai dengan konteks pengalaman manusia. Dalam pendekatan ini siswa diajak untuk meningkatakan

kreativitas, sikap ilmiah, menggunakan konsep dan proses sains dalam kehidupan sehari-hari.Definisi lain tentang STM dikemukakan oleh PENN STATE(2006:1) bahwa STM merupakan an interdisciplinary approach whichreflects the widespread realization that in order to meet the increasingdemands of a technical society, education must integrate acrossdisciplines. Dengan demikian, pembelajaran dengan pendekatan STMharuslah diselenggarakan dengan cara mengintegrasikan berbagaidisiplin (ilmu) dalam rangka memahami berbagai hubungan yangterjadi di antara sains, teknologi dan masyarakat. Hal ini berarti bahwa pemahaman kita terhadap hubungan antara sistem politik, tradisi masyarakat dan bagaimana pengaruh sains dan teknologi terhadap hubungan-hubungan tersebut menjadi bagian yang penting dalampengembangan pembelajaran di era sekarang ini.

Pandangan tersebut senada dengan pendapat NC State University (2006: 1), bahwa STM merupakan an interdisciplinery field of study that seeks to explore a understand the many ways that scinence and technology shape culture, values, and institution, and how such factors shape science and technology. STM dengandemikian adalah sebuah pendekatan yang dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana sains dan teknologi masuk dan merubah proses-proses sosial di masyarakat, dan bagaimana situasi sosial mempengaruhi perkembangan sains dan teknologi.

Hasil penelitian dari National Science Teacher Association ( NSTA ) ( dalam Poedjiadi, 2000 ) menunjukan bahwa pembelajaran sains dengan menggunakan pendekatan STM mempunyai beberapa perbedaan jika dibandingkan dengan cara biasa. Perbedaan tersebut ada pada aspek : kaitan dan aplikasi bahan pelajaran, kreativitas, sikap, proses, dan konsep pengetahuan. Melalui pendekatan STM ini guru dianggap sebagai fasilitator dan informasi yang diterima siswa akan lebih lama diingat. Sebenarnya dalam pembelajaran dengan menggunakan pendekatan STM ini tercakup juga adanya pemecahan masalah, tetapi masalah itu lebih ditekankan pada masalah yang ditemukan sehari – hari, yang dalam pemecahannya menggunakan langkah – langkah ilmia. hhttp://smacepiring.wordpress.com/2008/02/19/pendekatan-dan-metode-pembelajaran/).

SOFTWARE TAJWID

Membaca al-Qur'an termasuk ibadah, maka membaca al-Qur'an tidak boleh asal-asalan tapi harus sesuai ketentuan. Ini sesuai dengan perintah Allah dalam Al-Qur'an surat Al-Muzzammil ayat 4: "... Bacalah al-Qur'an itu dengan Tartil". Menurut Ibnu Katsir, Tartil adalah membaca dengan perlahan-lahan dan hati-hati karena hal itu akan membantu pemahaman serta perenungan terhadap al-Qur'an. Anda ingin mempelajari bagaimana cara membaca al-Qur'an dengan baik dan benar maka dengan Ilmu Tajwid. Untuk membantu Anda bisa menggunakan software tajwid.
Software ini berformat Flash dan dilengkapi audio sehingga akan mempermudah khususnya dalam pelafalan (makharijul huruf).
anda bisa mengunduhnya di
http://www.4shared.com/file/Jcp3hq69/Tajwid.html

Tujuh gaya belajar effektif

Banyak gaya yang bisa dipilih untuk belajar secara efektif. Berikut adalah tujuh gaya belajar yang mungkin bisa Anda ikuti

- Bermain dengan kata.
Gaya ini bisa kita mulai dengan mengajak seorang teman yang senang bermain dengan bahasa , seperti bercerita dan membaca serta menulis. Gaya belajar ini sangat menyenangkan karena bisa membantu kita mengingat nama, tempat, tanggal, dan hal-hal lainya dengan cara mendengar kemudian menyebutkannya.


- Bermain dengan pertanyaan.
Bagi sebagian orang, belajar makin efektif dan bermanfaat bila itu dilakukan dengan cara bermian dengan pertanyaan. Misalnya, kita memancing keinginan tahuan dengan berbagai pertanyaan. Setiap kali muncul jawaban, kejar dengan pertanyaan, hingga didapatkan hasil yang paling akhirnya atau kesimpulan.

- Bermain dengan gambar
Anda sementar orang yang lebih suka belajar dengan membuat gambar, merancang, melihat gambar, slide, video atau film. Orang yang memiliki kegemaran ini, biasa memiliki kepekaan tertentu dalam menangkap gambar atau warna, peka dalam membuat perubahan, merangkai dan membaca kartu. Jika Anda termasuk kelompok ini, tak salah bila Anda mencoba mengikutinya.

- Bermain dengan musik.
Detak irama, nyanyian, dan mungkin memainkan salah satu instrumen musik, atau selalu mendengarkan musik. Ada banyak orang yang suka mengingat beragam informasi dengan cara mengingat notasi atau melodi musik. Ini yang disebut sebagai ritme hidup. Mereka berusaha mendapatkan informasi terbaru mengenai beragam hal dengan cara mengingat musik atau notasinya yang kemudian bisa membuatnya mencari informasi yang berkaitan dengan itu. Misalnya mendegarkan musik jazz, lalu tergelik bagaimana lagu itu dibuat, siapa yang membuat, dimana, dan pada saat seperti apa lagu itu muncul. Informasi yang mengiringi lagu itu, bisa saja tak sebatas cerita tentang musik, tapi juga manusia, teknologi, dan situasi sosial politik pada kurun waktu tertentu.

- Bermain dengan bergerak.
Gerak manusia, menyentuh sambil berbicara dan menggunakan tubuh untuk mengekspresikan gagasan adalah salah satu cara belajar yang menyenangkan. Mereka yang biasanya mudah memahami atau menyerap informasi dengan cara ini adalah kalangan penari, olahragawan. Jadi jika Anda termasuk kelompok yang aktif, tak salah mencoba belajar sambil tetap melakukan beragam aktivitas menyenangkan seperti menari atau berolahraga .

- Bermain dengan bersosialisasi.
Bergabung dan membaur dengan orang lain adalah cara terbaik mendapat informasi dan belajar secara cepat. Dengan berkumpul, kita bisa menyerap berbagai informasi terbaru secara cepat dan mudah memahaminya. Dan biasanya, informasi yang didapat dengan cara ini, akan lebih lama terekam dalam ingatan.

- Bermain dengan Kesendirian.
Ada sebagian orang yang gemar melakukan segala sesuatunya, termasuk belajar dengan menyepi. Untuk mereka yang seperti ini, biasanya suka tempat yang tenang dan ruang yang terjaga privasinya. Jika Anda termasuk yang seperti ini, maka memiliki kamar pribadi akan sangat membantu Anda bisa belajar secara mandiri.

Sumber: http://harrach.wordpress.com/2008/04/02/tujuh-gaya-belajar-efektif/

Filed under: Cara Belajar

Mengenali tipe gaya belajar

Berbagai penelitian telah dilakukan untuk membuktikan bahwa ternyata kita memiliki cara belajar dan berfikir yang berbeda-beda. Kita akan merasa lebih efektif dan lebih baik dengan menggunakan lebih banyak mendengarkan, namun orang lain merasa lebih baik dengan membaca dan bahkan ada yang merasa bahwa hasilnya akan optimal jika kita belajar langsung mempraktekkan apa yang akan dipelajari. Bagaimana cara kita belajar akan sangat mempengaruhi struktur otak kita. Hal inilah yang kemudian kita kenal sebagai Learning Style (Gaya Belajar).

ModalitasDalam menyikapi berbagai macam mengenai gaya belajar, tentulah harus ditambah dengan logika dan kebudayaan cara kerja kita, dan yang paling penting dari semua diatas adalah suatu cara kerja otak kita yang mana dalam hal ini kita sebut dengan modalitas belajar. Secara singkat modalitas belajar adalah, suatu cara bagaimana otak menyerap informasi yang masuk melalui panca indera secara optimal. Menurut Howard Gardner modalitas belajar tersebut dapat dikarakteristik menjadi gaya belajar Auditory, Visual, Reading dan Kinesthetic

AuditoryOrang yang memiliki gaya belajar Auditory, belajar dengan mengandalkan pendengaran untuk bisa memahami sekaligus mengingatnya. Karakteristik model belajar ini benar-benar menempatkan pendengaran sebagai alat utama untuk menyerap informasi atau pengetahuan. Artinya, untuk bisa mengingat dan memahami informasi tertentu, yang bersangkutan haruslah mendengarnya lebih dulu. Mereka yang memiliki gaya belajar ini umumnya susah menyerap secara langsung informasi dalam bentuk tulisan, selain memiliki kesulitan menulis ataupun membaca.

Beberapa ciri seorang Auditory antara lain :


Mampu mengingat dengan baik materi yang didiskusikan dalam kelompok
Mengenal banyak sekali lagu / iklan TV,
Suka berbicara.
Pada umumnya bukanlah pembaca yang baik.
Kurang dapat mengingat dengan baik apa yang baru saja dibacanya.
Kurang baik dalam mengerjakan tugas mengarang/menulis.
Kurang memperhatikan hal-hal baru dalam lingkungan sekitarnya.



VisualOrang yang memiliki gaya belajar Visual, belajar dengan menitikberatkan ketajaman penglihatan. Artinya, bukti-bukti konkret harus diperlihatkan terlebih dahulu agar mereka paham. Ciri-ciri orang yang memiliki gaya belajar visual adalah kebutuhan yang tinggi untuk melihat dan menangkap informasi secara visual sebelum mereka memahaminya. Konkretnya, yang bersangkutan lebih mudah menangkap pelajaran lewat materi bergambar. Selain itu, mereka memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna, disamping mempunyai pemahaman yang cukup terhadap masalah artistik. Hanya saja biasanya mereka memiliki kendala untuk berdialog secara langsung karena terlalu reaktif terhadap suara, sehingga sulit mengikuti anjuran secara lisan dan sering salah menginterpretasikan kata atau ucapan.

Beberapa karakteristik Visual adalah :
Senantiasa melihat memperhatikan gerak bibir seseorang yang berbicara kepadanya
Cenderung menggunakan gerakan tubuh saat mengungkapkan sesuatu
Kurang menyukai berbicara di depan kelompok, dan kurang menyukai untuk mendengarkan orang lain.
Biasanya tidak dapat mengingat informasi yang diberikan secara lisan
Lebih menyukai peragaan daripada penjelasan lisan
Biasanya orang yang Visual dapat duduk tenang di tengah situasi yang ribut/ramai tanpa merasa terganggu

ReadingOrang yang memiliki gaya belajar Reading, belajar dengan menitikberatkan pada tulisan atau catatan. Karakteristik ini benar-benar menempatkan bacaan atau tulisan sebagai alat utama untuk menyerap informasi atau pengetahuan. Artinya, untuk bisa mengingat dan memahami informasi tertentu, yang bersangkutan haruslah membaca atau menuliskannya lebih dulu. Mereka yang memiliki gaya belajar ini menyukai hal-hal yang berbau teoritis dan umumnya susah menyerap secara langsung informasi dalam bentuk peragaan atau praktis.

Orang yang memiliki gaya belajar Reading biasanya memiliki karakteristik :

Suka membaca dan membuat catatan
Huruf-huruf indah dan tulisan rapi merupakan hal yang sangat berkesan bagi mereka
Mudah mengingat apa yang mereka baca atau tuliskan

KinestheticOrang yang memiliki gaya belajar, Kinesthetic mengharuskan individu yang bersangkutan menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar ia bisa mengingatnya. Tentu saja ada beberapa karakteristik model belajar seperti ini yang tak semua orang bisa melakukannya. Karakter pertama adalah menempatkan tangan sebagai alat penerima informasi utama agar bisa terus mengingatnya. Hanya dengan memegangnya saja, seseorang yang memiliki gaya belajar ini bisa menyerap informasi tanpa harus membaca penjelasannya.

Karakter berikutnya dicontohkan sebagai orang yang tak tahan duduk manis berlama-lama mendengarkan penyampaian informasi. Tak heran kalau individu yang memiliki gaya belajar ini merasa bisa belajar lebih baik kalau prosesnya disertai kegiatan fisik. Kelebihannya, mereka memiliki kemampuan mengkoordinasikan sebuah tim disamping kemampuan mengendalikan gerak tubuh (athletic ability). Tak jarang, orang yang cenderung memiliki karakter ini lebih mudah menyerap dan memahami informasi dengan cara menjiplak gambar atau kata untuk kemudian belajar mengucapkannya atau memahami fakta.

Mereka yang memiliki karakteristik-karakteristik di atas dianjurkan untuk belajar melalui pengalaman dengan menggunakan berbagai model peraga, semisal bekerja di lab atau belajar yang membolehkannya bermain. Cara sederhana yang juga bisa ditempuh adalah secara berkala mengalokasikan waktu untuk sejenak beristirahat di tengah waktu belajarnya.Beberapa karakteristiknya adalah

Orang yang memiliki gaya belajar Kinesthetic biasanya memiliki karakteristik :


Suka menyentuh segala sesuatu yang dijumpainya
Sulit untuk berdiam diri
Suka mengerjakan segala sesuatu dengan menggunakan tangan
Biasanya memiliki koordinasi tubuh yang baik
Suka menggunakan objek yang nyata sebagai alat bantu belajar
Mempelajari hal-hal yang abstrak merupakan hal yang sangat sulit

SpectrumDari segi memandang sesuatu dan bagaimana ia melakukan pengaturan informasi, ada orang yang cenderung memandang sesuatu secara abstrak, dan ada pula yang konkret. Sedangkan dari aspek pengaturan informasi, manusia mengolahnya secara sekuensial (teratur/urut) dan acak (random).

Seorang Profesor di bidang kurikulum dan pengajaran di Universitas Connecticut, Anthony Gregorc, menggabungkan kedua faktor di atas menjadi 4 karakter gaya berpikir seseorang. Tiap orang memiliki salah satu gaya berpikir yang dominan diantara keempat tipe yang ada. Keempat tipe gaya berfikir tersebut adalah : Concrete Sequential (CS), Abstract Random (AR), Abstract Sequential (AS), Concrete Random (CR).

Concret Sequensial [CS]Orang dengan tipe ini adalah orang yang cenderung, teratur, dan rapi. Mereka selalu mengerjakan tugas tepat waktu, terencana, dan tidak suka hal-hal yang bersifat mendadak. Selain itu mereka dengan ciri CS tidak senang mengerjakan tugas yang bertumpuk-tumpuk. Biasanya agak perfeksionis sehingga ingin segala sesuatu dikerjakan dengan sempurna dan terencana. Tipe ini cocok untuk jenis pekerjaan yang membutuhkan ketelitian dan kerapian, seperti sekretaris dan bendahara.

Apa yang terbaik bagi mereka?


Memiliki cara yang mudah dalam menerapkan ide-ide
Mengorganisir
Ide cemerlang dapat membuat mereka lebih efisien
Menghasilkan hasil yang konkret dari ide-ide yang abstrak
Mampu bekerja tepat waktu dengan baik

Apa yang menjadi karakteristik bagi pemikir Concret Sequensial [CS]?
Bekerja secara sistematis, langkah demi langkah
Peduli pada detail
Memiliki sebuah jadwal untuk dijalani
Memiliki penafsiran secara logika
Mengetahui apa yang berguna bagi mereka
Rutinitas, memotivasi mereka untuk melakukan sesuatu

Apa yang sulit bagi mereka?
Bekerja secara kelompok
Bekerja di dalam lingkungan yang tak teratur
Mengikuti secara tidak lengkap atau petuntuk yang tidak jelas
Bekerja dengan orang yang tidak memiliki pendirian
Berhadapan dengan ide-ide yang abstrak
Menuntut untuk “menggunakan imajinasinya”
Pertanyaan yang tidak benar atau jawaban yang salah

Apa pertanyaan yang mereka tanyakan ketika belajar?
Bukti-bukti apa yang saya butuhkan?
Bagaimana saya melakukannya?
Kapan itu didapatkan?

Kiat-kiat jitu bagi pemikir Concret Sequensial [CS]:
Bangunlah kekuatan organisasional Anda
Cari tahu detail yang Anda perlukan
Bagilah proyek Anda menjadi beberapa tahapan
Tatalah lingkungan kerja yang tenang

Abstract Sequensial [AS]Biasanya merupakan pemikir yang cerdas dan punya ide-ide yang brilian. Orang ini senang mengetahui dan berpikir tentang apa yang tidak dipikirkan orang lain. Senang membaca membuatnya senang untuk berdiskusi, bahkan berdebat dengan orang lain. Saking senangnya berpikir, kadang mereka lupa bahwa orang di sekitarnya sama sekali tidak paham dengan ide-idenya yang terlalu “tinggi”. Lebih menyukai belajar secara individu daripada berkelompok. Mereka sering disebut “konseptor ulung” dan jago menganalisis informasi.

Apa yang terbaik bagi mereka?


Mengumpulkan banyak informasi sebelum membuat sebuah keputusan
Menganalisis ide-ide
Melakukan penelitian
Menyediakan ide-ide logis yang berurutan
Menggunakan bukti-bukti untuk membuktikan atau menyangkal teori-teori
Memberikan bukti-bukti yang diperlukan untuk diselesaikan

Apa yang menjadi karakteristik bagi pemikir Concret Sequensial [CS]?
Menggunakan contoh yang tepat, sebagai hasil dari penelitian yang akurat
Belajar lebih dengan mengamati daripada melakukannya
Alasan yang dapat diterima secara logika
Bekerja dengan tenang untuk membahas suatu persoalan secara menyeluruh

Apa yang sulit bagi mereka?
Dituntut untuk bekerja dalam hal sudut pandang yang berbeda
Memiliki waktu yang terlalu sedikit dalam menyelesaikan suatu persoalan
Mengulangi tugas yang sama berulang-ulang kali
Banyak aturan-aturan yang spesifik dan peraturan-peraturan yang lainnya
pemikiran yang “sentimentil”
Mengekspresikan emosi mereka
Menjadi diplomatik ketika meyakinkan orang lain
Tidak menguasai suatu percakapan

Apa pertanyaan yang mereka tanyakan ketika belajar?
Bagaimana saya mengetahui kalau hal ini benar?
Apakah ada kemungkinan-kemungkinan yang belum pernah dipertimbangkan sebelumnya?
Apa yang kita butuhkan dalam menyelesaikan pekerjaan ini?

Kiat-kiat jitu bagi pemikir Abstract Sequensial [AS]:
Latihlah logika Anda
Suburkan kecerdasan Anda
Upayakan keteraturan
Analisislah orang-orang yang berhubungan dengan Anda

Abstract Random [AR]Segala sesuatu seringkali dihubungkan dengan perasaan dan emosi, sehingga mereka terkenal sangat sensitif. Semua bisa menjadi menyenangkan jika mood-nya sesuai, tapi menjadi buruk jika mereka sudah tidak lagi memiliki emosi positif terhadap sesuatu. Mudah kehilangan konsentrasi, banyak pertimbangan, dan suka mencoret-coret tanpa arti di buku adalah ciri tipe ini. Mereka juga sangat menjaga hubungan dengan orang lain, tidak senang jika mengalami konflik, dan dikenal “perhatian” di antara orang-orang sekitarnya. Selain itu, mereka juga sangat mudah terpancing emosinya. Istilah kerennya “mudah tersentuh”. Ekspresi yang spontan itu mungkin karena kesulitan mereka mengungkapkan sesuatu secara verbal kepada orang lain.

Apa yang terbaik bagi mereka


Mau mendengarkan orang lain
Paham akan perasaan dan emosi
Fokus pada tema dan ide-ide
Membawa kerukunan pada kelompoknya
Berhubungan baik dengan orang lain
Mengenali dan menghargai emosional orang lain

Apa yang menjadi karakteristik bagi pemikir Abstract Random [AR]?
Belajar sendirian
Petunjuk yang luas dan umum
Menjaga hubungan dengan baik
Semangat dalam berpartisipasi dalam pekerjaan yang mereka yakini
Memiliki moralitas yang tinggi
Keputusan-keputusan dibuat berdasarkan perasaannya

Apa yang sulit bagi mereka?
Memberikan penjelasan
Berkompetisi
Bekerja dengan orang yang memiliki kepribadian otoritas/diktator
Bekerja dalam lingkungan yang membatasinya
Bekerja dengan orang-orang yang kurang ramah
Berkonsentrasi pada suatu hal secara serentak
Memberikan perincian-perincian yang tepat
Menerima kritikan positif

Apa pertanyaan yang mereka tanyakan ketika belajar?
Apa ini ada hubungannya dengan saya?
Bagaimana saya dapat membedakannya?

Kiat-kiat jitu bagi pemikir Abstract Random [AR]:
Gunakan kemampuan alamiah Anda untuk bekerjasama dengan orang lain
Bangunlah kekuatan belajar Anda dengan berasosiasi
Lihatlah gambaran besar
Waspadalah terhadap waktu
Gunakan isyarat isyarat visual

Concret Random [CR]Sering dianggap sebagai orang yang kreatif karena senang mencoba menyelesaikan sesuatu dengan cara mereka sendiri. Saking asyiknya, mereka cenderung tidak peduli dengan waktu. Terkenal sebagai “Deadliner”, karena seringkali mengerjakan sesuatu di batas akhir, meski punya waktu banyak sebelumnya. Tipe ini bisa mengerjakan beberapa pekerjaan di satu waktu, hal yang sangat sulit dilakukan orang dengan tipe CR. Spontanitas dan impulsif menjadi ciri khas tipe ini, karena begitu banyak ide-ide muncul di kepala mereka. Orang tipe CR biasanya cukup dipercaya untuk menjadi pemimpin, meskipun menimbulkan situasi kritis karena sifat “deadliner-nya”. Mereka juga senang mencoba-coba sesuatu, bereksperimen, walaupun mungkin banyak orang lain tidak menyenanginya.

Apa yang terbaik bagi mereka?


Meberikan inspirasi kepada orang lain untuk melakukan sesuatu
Memiliki banyak pilihan dan solusi
Memberikan ide-ide yang kreatif
Membayangkan akan masa depan mereka
Seringkali menggunakan cara yang berbeda dalam melakukan sesuatu
Menerima orang-orang yang memiliki banyak perbedaan
Berpikir dengan cepat dengan usahanya sendiri
Mampu menanggung resiko

Apa yang menjadi karakteristik bagi pemikir Concret Sequensial [CS]?
Mengguakan wawasan dan naluri untuk memecahkan permasalahan
Bekerja dengan memiliki banyak waktu

Apa yang sulit bagi mereka?
Adanya larangan dan batasan
Laporan-laporan yang formal
Rutinitas
Mengulangi pekerjaan yang telah selesai dikerjakan
Menyimpan dokumen-dokumen yang terperinci
Menunjukan bagaimana mereka mendapatkan suatu jawaban
Memilih hanya satu jawaban
Tidak adanya pilihan

Apa pertanyaan yang mereka tanyakan ketika belajar?
Berapa banyak hal ini betul-betul diperlukan?

Kiat-kiat jitu bagi pemikir Concret Random [CR]:
Gunakan kemampuan divergen Anda
Siapkan diri Anda untuk memecahkan masalah
Cermati waktu Anda
Terimalah kebutuhan Anda untuk berubah
Carilah dukungan bagi diri Anda

Gaya TerimaSetiap orang adalah individu yang unik, masing-masing akan melihat dunia dengan “cara”nya sendiri. Meskipun kita melihat satu kejadian pada waktu yang bersamaan, tidak menjamin kita akan sama melaporkan apa yang kita lihat. Hal ini karena setiap orang memiliki cara berfikir dan memahami sesuatu yang berbeda-beda. Seorang peneliti bidang psikologi, Herman Witkin, melalui studi risetnya mengemukakan 2 macam karakteristik gaya belajar yang dimiliki seseorang, yaitu gaya belajar Global dan gaya belajar Analitik.

Memang pada kenyataannya tidak semudah dalam mengelompokan gaya belajar seseorang seperti macam-maca gaya belajar diatas, dan sebenarnya tidak ada orang yang 100% murni. Setiap orang pasti memiliki kombinasi dari gaya belajar tersebut. Namun, biasanya seseorang memiliki kecenderungan untuk lebih dominan pada satu kelompok.

AnalitikOrang yang berpikir secara Analitik dalam memandang segala sesuatu cenderung lebih terperinci, spesifik, terorganisasi, dan teratur. Namun kurang bisa memahami masalah secara menyeluruh. Dalam mengerjakan tugas yang dibebankan, seorang Analitik akan mengerjakan tugasnya secara teratur, dari satu tahap ke tahap berikutnya. Mereka memiliki kecenderungan untuk mengerjakan satu tugas dalam satu waktu, dan belum akan mengerjakan tugas lain sebelum tugas pertamanya selesai.
Orang Analitik membutuhkan waktu yang cukup untuk menyelesaikan tugasnya, karena mereka tidak ingin ada satu bagian yang terlewat. Orang yang memiliki cara berpikir secara Analitik seringkali memikirkan sesuatu berdasarkan logika. Selain itu mereka menilai fakta-fakta yang terjadi melebihi perasaannya. Mereka dapat menemukan fakta-fakta namun seringkali kurang mengetahui gagasan utamanya, sehingga kadang mereka tidak mengerti maksud dan tujuannya dalam mengerjakan sesuatu. Mereka sangat sulit belajar bila ada gangguan, karena biasanya pikirannya hanya terfokus pada satu masalah saja. Untuk mengatasi keadaan ini, sebaiknya orang yang memiliki cara berpikir secara Analitik belajar sendirian, baru bergabung dengan temannya untuk bersosialisasi setelah selesai belajar.

Seorang yang Analitik dominan dapat bekerja maksimal bila ada metode yang konsisten dan pasti dalam mengerjakan sesuatu, apalagi bila mereka bisa menciptakan sistem belajar sendiri. Untuk itu jadwal harian sangat membantu seorang yang Analitik merasakan adanya struktur dan hal-hal yang bisa diramalkan, sehingga mereka dapat menentukan dan memenuhi sasaran-sasaran yang jelas.

GlobalOrang yang berpikir secara Global cenderung melihat segala sesuatu secara menyeluruh, dengan gambaran yang besar, namun demikian mereka dapat melihat hubungan antar satu bagian dengan bagian yang lain. Orang yang Global juga dapat melihat hal-hal yang tersirat, serta menjelaskan permasalahan dengan kata-katanya sendiri. Mereka dapat melihat adanya banyak pilihan dalam mengerjakan tugas dan dapat mengerjakan beberapa tugas sekaligus.

Orang yang berpikir secara Global dapat bekerjasama dengan orang lain, peka terhadap perasaan orang lain dan fleksibel. Mereka senang bekerja keras untuk menyenangkan orang lain. Senang memberi dan menerima pujian, bahkan mereka cenderung memerlukan lebih banyak dorongan semangat dalam memulai mengerjakan sesuatu. Mereka dapat menerima kritikan secara pribadi. Mereka akan mengalami kesulitan bila harus menjelaskan sesuatu setahap demi setahap. Orang yang memiliki cara berpikir secara Global dominan biasanya kurang memiliki kerapian, walau sebenarnya mereka memiliki keinginan besar untuk merapikannya, namun seringkali keinginannya kurang terlaksana. Untuk mengatasi hal ini sebaiknya mereka belajar untuk menyederhanakan sistemnya.

Pikiran orang yang Global dominan tidak pernah bisa terfokus pada satu masalah, pikirannya dapat pergi ke banyak arah sepanjang waktu. Apabila orang Global mengerjakan satu tugas, lalu ada tugas baru yang muncul, maka mereka akan mulai mengerjakan tugas kedua, meskipun tugas pertamanya belum selesai. Untuk mengatasi keadaan ini sebaiknya mereka bekerja sama dengan orang lain, dengan janji saling menolong dalam menyelesaikan tugas sebelum mengerjakan yang lain. Mereka akan mudah berkonsentrasi bila ada seseorang yang bekerja bersamanya. Penundaan merupakan godaan nyata bagi orang Global, mereka membutuhkan dorongan semangat untuk memulai tugas mereka.


Source : http://imtelkom.ac.id

"I Q R A": ENGKAULAH SUAMI YANG AKU IMPIKAN

"I Q R A": ENGKAULAH SUAMI YANG AKU IMPIKAN: "Ketika engkau mencintaiku, engkau menghormatiku. Dan ketika engkau membenciku, engkau tidak mendzalimiku. (Dr. Ramdhan Hafidz) Aku masih ing..."

Minggu, 01 Mei 2011

Soal latihan ulangan hidrokarbon dan minyak bumi

SOAL LATIHAN ULANGAN HARIAN HIDROKARBON DAN MINYAK BUMI KELAS xa, xab dan xc sman 1 bontang



I. PILIHAN GANDA
1. Senyawa hidrokarbon berikut yang mempunyai titik didih tertinggi adalah ….
a. CH4
b. C2H6
c. C3H8
d. C4H10
e. C5H12

2. Di antara senyawa berikut, yang mempunyai titik didih paling rendah adalah ….
a. n-pentana
b. isopentana
c. neopentana
d. n-heksana
e. isoheksana

3. Hubungan antara massa molekul relatif dengan titik didih senyawa-senyawa hidrokarbon dapat digambarkan pada grafik di bawah ini ….
a. Mr d. Mr



td td

b. Mr e. Mr



td td

c. Mr


td

4. Alkana dapat mengalami reaksi berikut, kecuali ….
a. oksidasi
b. substitusi
c. perengkahan
d. cracking
e. adisi

5. Reaksi propana dengan oksigen menghasilkan karbondioksida dan air merupakan reaksi ….
a. adisi
b. substitusi
c. polimerisasi
d. pembakaran
e. perengkahan



6. Diketahui beberapa hidrokarbon :
1. CH4
2. C2H4
3. C2H5
4. C3H4
5. C3H6
Pembakaran gas-gas di atas yang menghasilkan gas CO2 dan H2O dengan perbandingan sama adalah ….
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 2 dan 3
d. 2 dan 4
e. 2 dan 5

7. Untuk membakar sempurna 2 liter etana diperlukan oksigen sebanyak ….
a. 2 liter
b. 4 liter
c. 5 liter
d. 7 liter
e. 10 liter

8. Sebanyak 5 mL suatu hidrokarbon tepat bereaksi dengan 35 mL gas oksigen (P,T) menghasilkan 25 mL karbon dioksida, maka senyawa hidrokarbon tersebut adalah ….
a. C3H8
b. C4H10
c. C4H8
d. C4H6
e. C5H8

9. Pembakaran sempurna 1 liter campuran yang terdiri 40 % metana dan sisanya etana, membutuhkan oksigen sebanyak ….
a. 2,4 liter
b. 2,6 liter
c. 2,9 liter
d. 3,0 liter
e. 3,2 liter

10. Jika rumus empiris hidrokarbon CH2 dan massa molekul relatifnya 42, maka rumus struktur hidrokarbon tersebut adalah ….(Ar C= 12, H = 1 )
a. CH3-CH3
b. CH3-CH2-CH3
c. CH C-CH3
d. CH2=CH-CH3
e. CH3-CH2-CH2-CH3



11. Suatu senyawa hidrokarbon yang berwujud gas mempunyai rumus empiris CH2 . Jika massa 5,6 liter ( STP ) gas tersebut sebesar 14 gram, rumus molekul senyawa tersebut adalah ….
a. C2H4
b. C2H6
c. C3H8
d. C4H8
e. C5H10

12. Reaksi :
CH3-CH3 + Cl2  CH3-CH2Cl + HCl, disebut reaksi ….
a. adisi
b. substitusi
c. polimerisasi
d. perengkahan
e. cracking

13. Polietilena adalah hasil polimerisasi dari ….
a. etana
b. etena
c. etuna
d. etil klorida
e. metil klorida

14. Diberikan reaksi-reaksi :
(1) CH4 + Cl2  CH3Cl + HCl
(2) C2H4 + H2  C2H6
(3) nC2H4 + nC2H4 
(-CH2 -CH2 -CH2 -CH2 -)n
(4) C2H6 + O2  CO2 + H2O
Yang termasuk reaksi pembakaran, substitusi, adisi dan polimerisasi adalah ….
a. 1, 2, 3, 4
b. 2, 3, 4, 1
c. 3, 4, 2, 1
d. 4, 1, 2, 3
e. 3, 2, 4, 1

15. Reaksi perubahan etana menjadi etil klorida termasuk reaksi ….
a. adisi
b. substitusi
c. polimerisasi
d. oksidasi
e. reduksi

16. Hasil adisi HBr pada senyawa 2-metil-2-butena adalah ….
a. 2-bromo-3-metilbutana
b. 2-bromo-2-metilbutana
c. 1-bromo-2-metilbutana
d. 1-bromo-3-metilbutana
e. 2,3-dibromo-2metilbutana

17. Jenis senyawa karbon yang paling banyak terdapat dalam minyak bumi adalah ….
a. alkana
b. alkena
c. alkuna
d. siklo alkana
e. aromatis

18. Proses pemisahan komponen-komponen minyak bumi dilakukan dengan cara ….
a. destilasi
b. kondensasi
c. filtrasi
d. kromatografi
e. kristalisasi
19. Data-data yang diperoleh dari destilasi minyak mentah adalah sebagai berikut :
Pemanasan pada suhu Hasil yang diperoleh
0oC – 70oC
70oC – 140oC
140oC – 180oC
180oC – 250oC
250oC – 350oC
350oC – ke atas Bensin ringan
Bensin
Nafta
Kerosin
Solar
Residu
Kesimpulan yang dapat diambil bila dikaitkan dengan banyaknya atom C adalah ….
a. banyaknya atom C dalam bensin ringan paling sedikit dari seluruhnya
b. banyaknya atom C dalam nafta lebih banyak dari atom C kerosin
c. banyaknya atom C dalam kerosin lebih sedikit dari atom C dalam bensin
d. banyaknya atom C dalam kerosin lebih banyak dari atom C dalam solar
e. banyaknya atom C dalam bensin sama banyak dengan atom C dalam nafta

20. Senyawa berikut yang tergolong gas alam adalah ….
a. metana dan oktana
b. propana dan butana
c. metana dan etana
d. propana dan butana
e. etana dan etuna

21. Fraksi minyak bumi yang memiliki titik didih terendah adalah ….
a. LNG
b. LPG
c. kerosin
d. premium
e. bensin

22. Bahan bakar untuk pesawat terbang adalah ….
a. premium
b. solar
c. avtur
d. premix
e. bensin

23. Gas adalah salah satu fraksi minyak bumi. Cara efektif membawa gas ke tempat yang jauh, bahkan diekspor ke manca negara adalah dengan bentuk ….
a. polietana
b. polietilena
c. liquefied natural gas
d. liquefied petroleum gas
e. liquefied propil gas

24. Zat kimia yang dapat ditambahkan pada bensin dengan tujuan untuk meningkatkan bilangan oktan adalah .…
a. 2,2,4-trimetilpentana
b. tetra etil timbal(II)
c. tetra etil timbal (IV)
d. tetra metil timbal (IV)
e. 2,2-dimetilheksana

25. Mutu bensin dinyatakan dengan angka oktan. Senyawa karbon yang mempunyai angka oktan 100 adalah ….
a. iso oktana
b. n-heptana
c. n-butana
d. tetra etil timbal (IV)
e. nafta
26. Komposisi dari bensin dengan bilangan oktan 80% adalah ….
a. 20% n-heptana dan 80% isooktana
b. 20% isooktana dan 80% n-heptana
c. 20% n-heksana dan 80% isooktana
d. 20% isooktana dan 80% n-heksana
e. 20% n-pentana dan 80% iso oktana

27. Pada industri petrokimia bahan dasar yang digunakan adalah ….
a. alkena, aromatik dan gas sintetis
b. alkena, lakanadan alkuna
c. bensin, minyak tanah dan solar
d. LNG
e. LPG

28. Bahan berikut ini yang bukan merupakan petrokimia adalah ….
a. detergen
b. plastik
c. katret sintetis
d. kaca
e. urea

29. Berikut ini hasil industri petrokimia dari bahan dasar gas sintetis ( Sys-gas ), kecuali ….
a. amonia
b. urea
c. metanol
d. formaldehid
e. PVC

30. Berikut ini hasil industri petrokimia dari bahan dasar olefin adalah ….
a. amonia
b. urea
c. metanol
d. formaldehid
e. PVC


31. Olefin dapat diperoleh dari alkana melalui proses ….
a. reforming
b. cracking
c. destilasi bertingkat
d. substitusi
e. adisi

32. Cemaran gas karbon monoksida di udara sangat berbahaya bagi manusia karena ….
a. bersifat sangat korosif
b. mengurangi kadar oksigen di udara
c. sangat mudah bereaksi dengan haemo- globin dalam darah
d. merusak lapisan ozon dalam atmosfir
e. menyebabkan kanker paru-paru

33. Pencemaran udara yang dapat mengakibatkan naiknya suhu udara di permukaan bumi disebabkan oleh tingginya kadar gas …
a. SO2
b. NH3
c. CO2
d. CH4
e. CO

34. Logam beracun sebagai salah satu hasil pembakaran bensin adalah….
a. Ag
b. Pb
c. Sn
d. Ni
e. Cu

35. Gas-gas yang dapat mempercepat korosi adalah ….
a. O2 dan N2
b. CO dan N2
c. CO dan CO2
d. CO dan H2O
e. SO2 dan NO2



II. ESSAI

36. Pembakaran sempurna 5,6 gram suatu senyawa karbon menghasilkan 17,6 gram karbon dioksida dan 7,2 gram air. ( Ar C = 12, H = 1 ).
a. Tentukan rumus empiris senyawa
b. Jika Mr senyawa =56, tentukan rumus molekulnya.

37. Tuliskan secara lengkap reaksi pembakaran sempurna dari :
a. propana
b. propena

38. Selesaikan persamaan reaksi berikut :
a. CH3-CH3 + HCl  … + …
b. CH2=CH-CH3 + HCl  ….
c. (CH3) 2C=CH - CH3 + HBr  … + …



SELAMAT MENGERJAKAN

SOAL LATIHAN HIDROKARBON KLS XA,B,C SMAN I BONTANG

SOAL LATIHAN HIDROKARBON KELAS XA, XB DAN XC SMAN I BONTANG

A. Pilihlah a, b, c, d atau e yang dianggap benar dengan menyilang ( x ) pada lembar jawab !



1. Alkadiena dan alkuna mempunyai rumus molekul yang yang sama yaitu ….
a. CnH2n+2
b. CnH2n
c. CnH2n-1
d. CnH2n-2
e. CnH2n-3

2. Isobutana dan n-butana merupakan isomer sebab mempunyai rumus molekul ….
a. C4H6
b. C4H8
c. C4H10
d. C5H10
e. C5H12

3. Yang merupakan isomer struktur adalah ….
a. n-oktana dan isooktana
b. 1-butena dan 2-butena
c. cis-2-butena dan trans-2-butena
d. propana dan butana
e. propena dan butena

4. Jumlah isomer dari pentana adalah ….
a. 2
b. 3
c. 4
d. 5
e. 6

5. Pentena mempunyai isomer sebanyak ….
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5

6. Yang tidak merupakan isomer dari pentena adalah ….
a. 1-pentena
b. 2-pentena
c. 2-metil-1-butena
d. 3-metil-1-butena
e. 2-metil-1-propena

7. Dari senyawa senyawa berikut :

1. CH3-CH=CH-CH3
2. CH2=CH-CH2-CH3
3. CH3-CH(CH3)-CH3
4. CH2=C(CH3)-CH3
5. CH3-C C-CH3

Yang merupakan isomer posisi adalah ….
a. 1 dan 2


b. 1 dan 3
c. 2 dan 4
d. 2 dan 5
e. 3 dan 4

8. Isomer geometri dapat terjadi pada senyawa ….
a. 1-butena
b. 1-pentena
c. 2-butena
d. 2-metil-2-butena
e. 1,1-didikloro-etena

9. Jumlah isomer geomteri pada 2-pentena adalah ….
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5

10. Nama dari dari :

H H
C = C
Cl Cl

a. 1,1-dikloro-etena
b. 1,2-dikloro-etena
c. 2,2-dikloror-etena
d. Cis-1,2-dikloro-etena
e. Trans-1,2-dikloro-etena

11. Yang dapat membentuk isomer geometri adalah ….
a. C2H2Cl2
b. C2H4Cl2
c. C2H5Cl
d. C2H4
e. C2H6

12. Tidih didih tertinggi terdapat pada senyawa ….
a. CH4
b. C2H6
c. C3H8
d. C4H10
e. C5H12

13. Diantara isomer dari senyawa heptana di bawah yang mempunyai titik didih terendah adalah ….
a. n-heptana
b. 2-metil-heksana
c. 2,2-dimetil-pentana
d. 2,2,3-trimetil-butana
e. 3-etil-pentana

14. Diketahui senyawa berikut :

1. CH3-CH2-CH2-CH3
2. CH3-CH(CH3)-CH3
3. CH3-C(CH3)2-CH3
4. CH3-CH2-CH2- CH2-CH3
5. CH3-CH2-CH3

Urutkan titik didih dari senyawa berikut dari yang terendah :
a. 1, 2, 3, 4, dan 5
b. 1, 3, 2, 4, dan 5
c. 5, 4, 3, 2 dan 1
d. 5, 2, 3, 1 dan 4
e. 5, 1, 2, 3 dan 4






15. Hubungan titik didih dan massa molekul ( Mr ) hidrokarbon dapat digambarkan sebagai berikut

Titik didih






Mr


Dari grafik linier diatas menunjukan bahwa ….

a. titik didih berbanding terbalik dengan Mr
b. titik didih berbanding lurus dengan Mr
c. titik didih tidak ada hubungan dengan Mr
d. makin tinggi titik didih makin kecil Mr
e. titik didih sama dengan Mr

16. Alkana dapat mengalami reaksi berikut kecuali ….
a. oksidasi
b. substitusi
c. perengkahan
d. cracking
e. adisi

17. Alkena dan alkuna dapat mengalami reaksi ….
a. adisi
b. substitusi
c. polimerisasi
d. perengkahan
e. cracking

18. Reaksi :

CH3-CH3 + Cl2  CH3-CH2-Cl + HCl

disebut reaksi ….
a. adisi
b. substitusi
c. polimerisasi
d. perengkahan
e. cracking

19. Urutan kebutuhan oksigen pada pembakaran alkana, alkena dan alkuna dari yang terkecil adalah ….
a. alkena, alkana, alkuna
b. alkana, alkena, alkuna
c. alkuna, alkena, alkana
d. alkena, alkuna, alkana
e. alkana, alkuna, alkena
20. Reaksi :

CH2=CH2 + HCl  CH3-CH2-Cl

disebut reaksi ….
a. polimerisasi
b. substitusi
c. adisi
d. perengkahan
e. cracking

21. Suatu hidrokarbon mempunyai rumus empiris CH dan Mr = 26 ( C=12, H=1 ), maka rumus molekulnya ….
a. CH4
b. C2H2
c. C2H4
d. C2H6
e. C3H4

22. Jika rumus empiris hidrokarbon CH2 dan massa molekulnya 42 maka rumus struktur hidrokarbon tersebut adalah ….( C=12, H=1 )
a. CH3-CH3
b. CH3-CH2-CH3
c. CH CH-CH3
d. CH2=CH-CH3
e. CH3-CH2-CH2-CH3

23. Pada pembakaran 5 L ( T, P ) suatu alkana dihasilkan 10 L ( T, P ) gas oksigen dan 10 L ( T, P ) uap air maka hidrokarbon tersebut adalah ….
a. CH4
b. C2H2
c. C2H4
d. C2H6
e. C3H4

24. Hidrokarbon yang berwujud cair pada suhu kamar adalah ….
a. metana
b. etana
c. propana
d. butana
e. pentana

25. Fraksi hidrokarbon hasil penyulingan minyak bumi adalah :


No
Jumlah C
Titik didih ( oC )

1.
2.
3.
4.
5.

C1 – C4
C5 – C7
C5 – C12
C9 – C14
C12 – C18
-160 s/d 30
30 s/d 90
30 s/d 200
180 s/d 400
350 ke atas
Yang merupakan fraksi minyak tanah adalah….
a. C1 – C4
b. C5 – C7
c. C5 – C12
d. C9 – C14
e. C12 – C18

26. Isooktana merupakan komponen yang terdapat pada bensin dan digunakan sebagai ukuran kualitas suatu bensin. Berikut ini adalah rumus struktur isooktana ….

a. CH3-(CH2)5-CH3
b. CH3- C(CH3)2-CH(CH3)-CH3
c. CH3-(CH2)6-CH3
d. CH3- CH(CH3)-C(CH3)=CH2
e. CH3-(CH2)5-C(CH3)3

27. Bensin premium mempunyai bilangan oktan sekitar ….
a. 70 – 75
b. 75 – 80
c. 80 – 85
d. 85 – 90
e. 90 -95

28. Zat yang ditambahkan kedalam bensin untuk menaikkan bilangan oktan adalah ….
a. TEL dan MTBE
b. TEL dan LNG
c. TEL dan dibromoetana
d. TEL dan
e. MTBE dan dibromoetana

29. Rumus struktur MTBE adalah ….
a. (C2H5)4Pb
b. CH3-O-C(CH3)3
c. CH3-O-CH3
d. CH3-(CH2)5-CH3
e. CH3-O-CH(CH3)2

30. Suatu bensin mempunyai bilangan oktan 90 berarti bensin tersebut ….
a. 10% n-heptana dan 90% isooktana
b. 10% n-heksana dan 90% isooktana
c. 10% n-isooktana dan 90% n-heptana
d. 10% n-isooktana dan 90% n-heksana
e. 10% n-heksana dan 90% n-heptana

31. Pembuatan bensin dari dekana menjadi oktana dan etena dengan katalis menurut reaksi :

C10H22  C8H18 + C2H4

Reaksi tersebut dinamakan reaksi ….
a. oksidasi
b. adisi
c. substitusi
d. cracking
e. polimerisasi

32. Pada industri petrokimia bahan dasar yang digunakan adalah ….
a. alkena, aromatik dan gas sintesis
b. alkena, alkana, dan alkuna
c. bensin, minyak tanah dan solar
d. LPG
e. LNG

33. Dibawah ini termasuk bahan dasar petrokimia dari olefin, kecuali ….
a. etilena
b. propilena
c. butilena
d. butadiena
e. pentena

34. Senyawa benzena meruapakan salah satu bahan dasar industri petrokimia. Rumus molekul benzena adalah ….
a. C2H6
b. C2H4Cl
c. (C2H5)4Pb
d. C6H6
e. C6H12

35. Berikut ini hasil industri petrokimia dari bahan dasar gas sintesis ( Sys-gas ), kecuali ….
a. amonia
b. urea
c. metanol
d. formaldehid
e. PVC

36. Berikut ini hasil industri petrokimia dari bahan dasar olefin adalah ….
a. amonia
b. PVC
c. metanol
d. formaldehid
e. urea

37. Gas berikut hasil pembakaran minyak bumi yang menimbulkan hujan asam adalah ….
a. NO
b. NO2
c. CO
d. CO2
e. SO3

38. Gas berikut hasil pembakaran minyak bumi yang menimbulkan asap berkabut ( asbut ) adalah ….
a. CO2
b. CO
c. SO3
d. NO
e. NO2

39. Gas berikut hasil pembakaran minyak bumi yang menimbulkan gejala efek rumah kaca ( Greenhouse Effect ) adalah ….
a. CO
b. CO2
c. SO3
d. NO
e. NO2

40. Air hujan yang sudah dikategorikan hujan asam mempunyai pH ….
a. 4,7
b. 5,7
c. 6,7
d. 7,0
e. 7,7

B. Jawablah pertanyaan berikut dengan benar dan
singkat !

41. Tuliskan semua isomer dari C5H10 serta berilah namanya pada setiap isomer !

42. Selesaikan persamaan reaksi berikut !

a. C2H6 + O2  …. + …..
b. CH3-CH3 + Cl2  …. + …..
c. CH2=CH2 + HCl  …….
d. CH CH + 2H2  …….

LKS struktur atom kelas X

REVIEW : MODEL ATOM NIELS BOHR
Inti atom ( p + n )

1. Atom terdiri dari inti dimana seluruh mass atom terpusat, Elektron beredar mengelilingi inti atom yang berada pada tingkat energi tertentu.
2. Elektron dapat berpindah dari tingkat energi yang satu ketingkat energi yang lain. Bila perpindahan dari tingkat energi rendah ke tingkat energi yang lebih tinggi akan diserap sejumlah energi dan sebaliknya.


Konfigurasi elektron : Penyebaran elektron pada kulit atom
Konfigurasi elektron pada kulit atom dari :
K L M N O
Na ( z = 11 ) : ………………………………………………..
K L M N O dst P ( z = 15 ) : ………………………………………………..
K ( z = 19 ) : ……………………………………………….. Br ( z = 35 ) : ………………………………………………...

Elektron valensi

Penentu sifat unsur
Bagaimana menentukan letak unsur dalam SPU ?
.
........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

II. A ................... mass atom /Are = p + n Unsur yang memiliki A sama disebut …………..
X Unsur yang memiliki Z sama disebut …………..
Z ………….. nomor atom = p = e Unsur yang memiliki A- Z sama disebut …………..


Perhatikan unsur dengan lambang berikut : 23 24 24 31 32 32
Na , Mg , Na , P , S , P
11 12 11 15 16 15

Tentukan manakah unsur yang berisotop, berisobar dan berisoton ? …………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

III. Perhitungan Ar unsur dari kelimpahan isotop
Masih ingat bagaimana menghitung Ar unsur bila data kelimpahan isotop dialam diketahui ? rumus yang digunakan ?


Ar unsur = ………………………………………………


Terapkan pada soal berikut :
1. Dialam atom clorin memiliki 2 isotop yaitu Clorin dengan mass 35 dan klorin dengan massa 37 , bila kelimpahan
clorin 35 sebesar 75 % Berapa massa atom relative clorin ?

2. Mass rata-rata isotop karbon adalah 12,0012 dan diketahui bahwa karbon memiliki 3 jenis isotop dengan mass berturut
Turut 12 , 13 dan 14 . Bila presentasi isotop carbon radioaktif hanya 0,1 % [ atom C yang stabil adalah C- 12 }.
Tentukan presentasi ketiga isotop tersebut dialam.





TUGAS MANDIRI
TOPIC : MODEL ATOM MODERN


Petunjuk : baca buku kimia jilid 1A halaman 124 , buku kimia jilid 2A halaman 7 sampai 11 dapat
Tambah dari referensi dari buku yang lain.

1. Apa yang menjadi kelemahan model atom Niels Bohr ?
………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………

2. Ada 3 tokoh dalam teori atom modern ,Siapa Tokoh pengagas teori atom Modern ? Sebutkan Pendapatnya ?

……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….


3. Menurut teori atom modern, Kedudukan elektron ditentukan oleh apa , sebutkan ?

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………




TOPIC : BILANGAN KWANTUM
( DISKUSI INFORMASI )

KOMPETENSI DASAR : Menerapkan teori atom mekanika kwantum untuk menuliskan konfigurasi electron dan
Diagram orbital



MENURUT TEORI ATOM MODERN
KEDUDUKAN ELEKTRON DITENTUKAN OLEH 4 BILANGAN KWANTUM

Maximal jumlah elektron
1. BIL. KWANTUM UTAMA ( n ) Bila n = 1 berarti kulit K ..........................................
Menyatakan kulit atom n = 2 berarti kulit L ..........................................
Harga : n = 1 - 7 n = 3 berarti kulit M .........................................
n = 4 berarti kulit N ......................................... dst


2. BIL. KWANTUM AZIMUT( l ) Jumlah subkulit dalam suatu kulit tergantung pada berapa jumlah harga
Menyatakan subkulit ℓ nya yaitu :
Harga : ℓ = 0 s/d ( n – 1 ) Kulit K ( n=1 )  ℓ = O kulit K memiliki hanya 1 subkulit
Diberi lambang 1s
Kulit L ( n=2 )  ℓ = O dan 1 kulit L memiliki 2 sub kulit yang
Diberi lambang 2s dan 2p
Kulit M ( n=3 )  ℓ = O, 1 , 2 Kulit M memiliki 3 subkulit yang
Diberi lambang 3s , 3p , 3 d
Kulit N ( n=4 )  ℓ = 0 ,1 ,2 ,3 Kulit N memiliki 4 subkulit yang
Diberi lambang 4s , 4p , 4d , 4f

KESIMPULAN :
Lambang sub kulit
Kulit K (n =1 ) 1s
(ℓ = 0 ) ℓ  0
Kulit L (n= 2 ) 2s , 2p
(ℓ= 0 s/d 1 ) ℓ  0 1
Kulit M ( n=3 ) 3s , 3p , 3d
(ℓ = 0 s/d 2 ) ℓ  0 1 2
Kulit N ( n=4 ) 4s , 4p , 4d , 4f
( ℓ =0 s/d 3 ) ℓ  0 1 2 3


1. ...........................................................................................................................
...........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
...........................................................................................................................
..........................................................................................................................
2. Gambarkan bentuk orbital s , p dan d apa artinya :































3. BIL. KWANTUM MAGNETIK ( m ) Dalam subkulit masih terdapat ruang ruang yang ditempati elektron
Menyatakan orbital yaitu daerah Berapa jumlah ruang dalam subkulit ? ini tergantung dari berapa harga m nya
Dalam subkulit yang ditempati Misal :
Elektron.
Harga m = - l s/d + l Sub S ℓ = 0 berarti sub S memiliki 1 orbital : 
m = 0 m = 0
Sub p ℓ = 1 berarti sub p memiliki 3 orbital : 
m = -1 s/d 1 m=-1 0 1
Sub d ℓ = 2
m = -2 s/d 2 berarti sub d memiliki 5 orbital :     
m -2-1 0 1 2
Sub f ℓ = 3
m = -3 s/d 3 berarti sub f memiliki 7 orbital :
      
m -3 -2 -1 0 1 2 3


4. BIL. KWANTUM SPIN ( s )
Menyatakan rotasi elektron 1 orbital dalam atom maximal diisi oleh 2 elekektron yang digambarkan sbb
Dalam orbital
Harga s = + ½ dan - ½
↑↓


S = ½ s = - ½




COBALAH TERAPKAN KONSEP TERSEBUT PADA SOAL DIBAWAH INI



1. Bila terdapat notasi 4p3 apa artinya ..................................................................................................................
Sebutkan kombinasi keempat bilangan kwantum elektron terakhirnya ............................................................


2. Sebutkan kombinasi 4 bilangan kwantum subkulit dengan notasi
a. 4s1
b. 5d8
c. 3p4
d. 1s2

3. Tuliskan notasi sub kulit dari elektron terakhir dengan bilangan kwantum sbb :

a. 3 , 1 , -1 , - ½ b. 5 , 0 , 0 , ½
b. 2 , 1 , 0 , - ½ d. 4 , 2 , 0 , - ½


4. Coba buku cetakmu halaman 24 jawablah pertanyaan uji kepahaman nomor 24 - 29










KONFIGURASI ELEKTRON
( Diskusi informasi )

INFORMASI :

1. Konfigurasi electron : mengikuti 3 aturan pokok :
1. Aturan Aufbau : Elektron akan menempati subkulit dimulai dari subkulit
1s dengan tingkat energi terendah.( perhatikan diagram )
2s 2p 2. Larangan Paulli : Tidak ada 2 elektron dalam satu atom yang mempunyai
3s 3p 3d bilangan kwantum yang sama
4s 4p 4d 4f 3. Aturan Hund : Bila electron mengisi orbital yang setingkat maka electron
5s 5p 5d 5f tidak membentuk pasangan terlebih dahulu sebelum masing
6s 6p 6d masing orbital terisi sebuah elektron
7s 7p

Contoh : Tulis konfigurasi electron pada sub tingkat energi dan tulis pula konfigurasi pada kulit utamanya
Konfigurasi subkulit konfigurasi kulit utama


Na ( 11 ) : ………………………………………… …………………………….
Ca ( 20 ) : ………………………………………... …………………………….
Mn ( 25 ) : ………………………………………... …………………………….
Cu ( 29 ) : ………………………………………… …………………………….
Cs ( 55 ) : ……………………………………….. ……………………………
Cr ( 24 ) : ………………………………………… …………………………….


NOTE : 1. susunan akhir s2 d4 ……………………. s1 d5
s2 d9 ……………………. s1 d10 ingat aturan ini ya ?
tak stabil stabil


2. Penyingkatan konfigurasi : adalah penyederhanaan konfigurasi electron dengan menggunakan gas mulia
Gas mulia konf akhir contoh : Tulislah konfigurasi atom berikut dengan mengguna
Konfigurasi gas mulia
2 He 1s
10 Ne 2p Na = 11 ……………………………………….
18 Ar 3p Cl = 17 ……………………………………….
36Kr 4p Sc = 21 ………………………………………
54 Xe 5p Cu = 29 ………………………………………
86Rn 6p Br = 85 ……………………………………….


3. Konfigurasi ion : ion positif : terjadi karena ada pelepasan electron kulit terluar.
Ion negative : terjadi karena ada penerimaan electron.


Bila Na ( 11 ) : konfigurasi ion Na + : ……………………………………………………………
Fe ( 26 ) : konfigurasi ion Fe 2+ : …………………………………………………………...
S ( 16 ) : konfigurasi ion S 2-- : ……………………………………………………………


Bila konfigurasi Cl - adalah 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 bagaimana konfigurasi atom Cl …………………..
Bila konfigurasi X 2+ adalah [ Ar] 3d3 Bagaimana konfigurasi atom X ………………………………...



2. Penerapan konsep Paulli dan Hund

contoh : Buat konfigurasi electron dari atom Co = 27
……………………………………………………………………………………………………….
Buat diagram orbitalnya :

………………………………………………………………………………………………………
Tentukan harga bilangan kwantum electron ke 1 , 5 , 10 dan terakhir
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
2. Jika bilangan kwantum electron terakhir suatu unsure mempunyai harga bilangan kwantum
4, 1, 0, - ½ a. Bagaimana notasi subkulit terakhir atom tersebut .
b. Berapa nomor atom unsure tersebut.
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………

3. Perhatikan bilangan kwantum berikut : Deratan bilangan kwantum manakah yang benar

n l m s
3 1 -1 - ½
4 2 0 + ½
2 2 2 - ½
5 0 0 + ½



3. Penentuan letak unsure pada SPU




system periodic modern


!A !!A IIIA - VIIIA
IB - VIIIB

Blok s blok d blok p


Blok f



* Periode : berdasarkan jumlah kulit atom
* Golongan : Golongan A : electron di s
jumlah electron di s dan p
Golongan B : Jumlah electron di s dan d
Semua electron di f adalah golongan IIIB




Contoh soal :
1. Dimana letak unsure dengan nomor atom 26 ………………………………………………………

2. Tentukan letak unsure dengan nomor berikut dalam SPU 11 , 28 , 47 dan 53




……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………….




3. Suatu unsure dengan konfigurasi electron terakhir mempunyai bilangan kwantum 4,2,-1 , + ½ dimana letak unsur tersebut dalam SPU

…………………………………………………………………………………………………………...
……………………………………………………………………………………………………………

STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR
[ LATIHAN ULANGAN ]

1. Bila electron menempati bilangan kwantum 5,2,-1, ½ Notasi sub kulit dan letak unsure dalam system Periodik.
2. Bagaimana konfigurasi singkat dengan menggunakan konfigurasi gas mulia untuk unsure X dengan nomor atom 58, Bilangan kwantum electron pada sub tingkat energi tertingginya.
b. Jumlah orbital yang berisi electron tunggal ?
3. Bila suatu unsure memiliki no atom 24 . Tentukan kulit valensi dan electron valensi unsure tersebut. Tentukan jumlah electron tunggal dalam orbitalnya.
4. Bila nomor atom Ni 28 dan Ca 20 .Tulislah konfigurasi electron ion Ni2+ dan Ca2+
5. Bila ion X2- mempunyai konfigurasi sama dengan konfigurasi atom argon. Bilangan massa 31 tentukan :
a. Letak unsure X dalam system periodic ?
b. Jumlah netron dalam inti atomnya.?
c. Bilangan kwantum electron pada sub tingkat energi paling tinggi
6. Jumlah proton dan netron dalam atom X adalah 57 , Jumlah proton dan electron dalam ion X3+ adalah 49
a. Dimana letak unsure X dalam system periodic unsure.
b. Tulis konfigurasi electron ion X3+
c. Bilangan kwantum electron terakhirnya.
7. Sebutkan :
a. Jumlah orbital dari atom unsure dengan n=3
b. Jumlah sub kulit dari atom unsure dengan n=4
c. Jumlah electron maksimal dalam atom dengan n =3
d. Jumlah orbital dalam atom dengan harga asimut = 3
e. Jumlah electron max dalam atom dengan harga m=0
8. Pada periode dan golongan berapa unsure dengan konfigurasi berikut berada dalam SPU
a. 1s2 b. [Ar] 4s1 3d 10 c. [Kr] 4d7 5s2 d. 1s2 2s1
e. [Xe] 4f14 5d2 6s2
9. Dalam SPU suatu unsure terletak pada
a. periode 4 golongan VIB b. periode 6 golongan IIIA
Tentukan nomor atom unsure X dan bilangan kwantum electron valensinya.
10. Dalam konfigurasi unsure harga bilangan kwantum n,l,m,s electron terakhirnya berturut turut
a. 4,3,1,1/2 b. 4,1,1,1/2 Tentukan konfigurasi electron dan letaknya dalam SPU
11. Benarkah konfugurasi electron unsure Mn [ Z=25 ] pada kulit utama 2,8,13,2 Jika benar mengapa pada kulit M hanya berisi 13 elektron padahal kulit M dapat menampung 18 elektron.Jika salah bangaimana konfigurasi yang benar.
b. Bagaimana konfigurasi sub kulit pada kulit ke 3
12. Suatu unsure mempunyai electron valensi 5, Dalam atom unsure ini terdapat 5 sub kulit. Tentukan nomor atom unsure tersebut.
13. Hitung ada berapa orbital yang elektronnya tidak berpasangan pada atom 42 Mo
14. Diketahui unsure X dengan konfigurasi electron sbb : [Ar] 4s2 3d6 , Coba anda sebutkan 4 unsur ( nomor atomnya saja ) yang terletak segolongan dengan unsure X
15. Konfigurasi electron ion X2+ adalah [Ar] 3d4
a. berapa nomor atom unsure X
b. Jumlah orbital yang berisi electron tak berpasangan pada atom X?
c. Kombinasi bilangan kwantum electron pada kulit terluarnya.
16. Tentukan periode dan golongan unsure dalam system periodic unsure bila diketahui
a. X 3+ = 1s2 2s2 2p6 b. B2- = 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
c. C- = [ Ne] 3s2 3p6 d. D 3+ = [ Ar ]

Analisis regresi sederhana OLEH DR.PM.LABULAN, M.Pd

ANALISIS REGRESI
A. ANALISIS REGRESI
Tujuan perkuliahan
1. Menentukan persamaan regresi sederhana
2. Menguji keberartian koefisien regresi menggunakan uji
3. Menguji linearitas persmaan regresi menggnakan rumus
4. Menentukan kontribusi variable bebas terhadap variable terikat
5. Menghitung kesalahan standar estimasi persamaan regresi.
a. Pendahuluan
Dalam analsis regresi dibedakan dua jenis variabel yaitu variabel bebas dan variabel tak bebas. Variabel bebas biasa disebut prediktor karena memprediksi kemungiknan yang dapat terjadi pada variabel tak bebas. Sementara itu, variabel tak bebas biasa disebut variabel respon karena kejadiannya direspon oleh variabel bebas. Agar kedua jenis variabel tersebut dapat dioperasikan, maka variabel bebas biasa diberi simbol Xi untuk i = 1, 2, 3, ..., n dan varibel terikat biasa diberi simbol Y. Secara matematis kedua variabel tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk fungsi Y = (Xi, i =1,2,3,.., n).
Analisis regresi yang melibatkan satu variabel bebas disebut regresi sederhana, sedangkan analisis segresi yang melibatkan lebih dari satu variabel bebas disebut regresi ganda.
Analisis regresi berfungsi untuk mengestimasi parameter berdasarkan data imperis yang diperoleh dari sampel yang meliputi (1) besarnya variasi yang dijelaskan oleh variabel bebas terhadap variabel tidak bebas, (2) menguji signifikansi estimasi parameter berdasarkan sampel, dan (3) megetahui kesesuaian antara teori dan empiris.
Penerapan analisis regresi pada suatu penelitian harus memenuhi asumsi-asumsi (1) data sampel harus berdistribusi normal, (2) variabel X tidak acak sedang variabel Y acak, dan (3) variabel yang dihubungkan mempunyai pasangan sama dan subyek yang sama pula.

b. Bentuk umum persamaan regresi
Ŷ = a + bX
Ŷ (dibaca Y topi) = variabel tidak bebas atau variabel resppn atau variabel
.kriterium
X = Variabel bebas atau prediktor
a. = bilangan konstanta
b = Koefisien arah regresi
c. Menentukan persamaan regresi
Untuk menentukan persamaan regresi dibutuhkan data berpasangan sebagaimana dikemukakan pada pendahuluan diatas.
Ŷ = a + bX
Buat tabel penolong seperti di bawah ini.

No Resp X Y X2 Y2 XY
1 X1 Y1 X12 Y12 X1Y1
2 X2 Y2 X22 Y22 X2Y2
3 X3 Y3 X32 Y32 X3Y3
...
...
N Xn Yn Xn2 Yn2 XnYn
Jumlah ∑X ∑Y ∑X2 ∑Y2 ∑XY
(∑X)2 (∑Y)2

Untuk menghitung a dan b digunakan rumus

a = atau

b =

Berikut ini dikemukakan data fiktif dari prestasi belajar dan kemampuan berpikir logis siwa SMA A yang diambil secara acak dari suatu populasi. Akan ditentukan persamaan regresi beserta sifat-sifatnya.

d. Contoh data yang menggunakan analisis persamaan regresi
1 Menentukan persamaan regresi linear
Dalam menetukan persaamaan regresi beserta sifat-sifatnya, terlebih dahulu ditentukan tabel benolong sebagai berikut.

No X Y No X Y
1 54 167 18 45 160
2 50 155 19 47 155
3 53 148 20 53 159
4 45 146 21 49 159
5 48 170 22 56 172
6 63 173 23 57 168
7 46 149 24 50 159
8 56 166 25 49 150
9 52 170 26 58 165
10 56 174 27 48 159
11 47 156 28 52 162
12 56 158 29 56 168
13 55 150 30 54 166
14 52 160 31 59 177
15 50 157 32 47 149
16 60 177 33 48 155
17 55 166 34 56 160

ΣX = 1782 ΣY = 5485 ΣX2 = 94098
ΣY2 = 887291 ΣXY = 288380 (ΣX)2 = 3175524
(ΣY)2 = 30085225 Rata X= 52.41176 Rata Y= 161.3235
Keterangan:
X = kemampuan berpikir logis
Y = prestasi belajar bhs Inggerís.


Koefisien dan konstanta persamaan regresi diperoleh dengan mensubtitusi nilai – nilai , ΣX , ΣY, ΣX2, ΣXY, (ΣX)2 , dan n kedalam rumus yang dikemukakan di atas seperti di bawah ini.
.a = atau = 93.84955
b = = 1.287383 (perhitungan SPSS)
= 1.06985047 (perhitungan manual)
Sehingga persamaan regresi diperoleh seperti Y = 93.849 + 1.287 X

2 Uji keberartian koefisien regresi dan uji linearitas
Hipotesis.
H0 : Tidak terdapat pengaruh berpikir logis terhadap hasil belajar bhs Inggersi
Ha : Terdapat pengaruh berpikir terhadap hasil belajara bhs Inggeris
Atau
H0 : β = 0
Ha : β ≠ 0
Kriteria pengujian :
Jika Ftabel ≤ Fhitung , maka Ha diterima. Sebaliknya, jika Ftabel > Fhitung , maka Ha ditolak.
Hipotesis
H0 : Persamaan regresi adalah linear
Ha : Persamaan regresi tidak linear
Kriteria uji hipotesis untuk uji linearitas adalah menerima H0 jika Fhitung ≤ Ftabel





JK(S) = JK(T) – JK(a) – JK(a/b)

JK(TC) =
JK(G) = JK(S) – JK(TC)


Keterangan
JK(T) = Jumlah kuadrat total
JK(a) = Jumlah kuadrat koefisien a
JK(b/a) = Jumlah kuadrat regresi (b/a)
JK(S) = Jumlah kuadrat sisa
JK(TC) = Jumlah kuadrat Tuna Cocok
JK(G) = Jumlah kuadrat galat

Tabel Ringkasan ANAVA Y = a + bX
Sumber variasi .dk JK KT F
Total .n ΣY2 (ΣY)2 .s2reg/.s2res
Reg (a) 1 JK(a) JK(a)
Reg(b/a) 1 JK(b/a) .sreg2 = JK(b/a)
Residu/Sisa .n – 2 JK(S) .sres2 = {∑(Yi - Ŷi)2}/n - 2
Tuna Cocok .k – 2 JK(TC) S2TC = JK(TC)/k-2 s2TC/.s2G
Galat .n – k JK(G) S2G = JK(G)/n-k

Keterangan
.n = banyaknya responden
.k = banyaknya kelompok skor variabel bebas (X) yang sama

X KELOMPOK N Y
45 1 2 146
45 160
46 2 1 149
47 3 3 156
47 155
47 149
48 4 3 170
48 159
48 155
49 5 2 159
49 150
50 6 3 155
50 157
50 159
52 7 3 170
52 160
52 162
53 8 2 148
53 159
54 9 2 167
54 166
55 10 2 150
55 166
56 11 6 166
56 174
56 158
56 172
56 168
56 160
57 12 1 168
58 13 1 165
59 14 1 177
60 15 1 177
63 16 1 173


ΣX = 1782 ΣY = 5485 ΣX2 = 94098
ΣY2 = 887291 ΣXY = 288380 (ΣX)2 = 3175524
(ΣY)2 = 30085225 Rata X= 52.41176 Rata Y= 161.3235

Y = 93.849 + 1.287 X

Rumus yang digunakan
= 887291
= (30085225)/34 = 884859.5588
= 1.287{ 288380 – (1782x5485)}/34 = 1160.192647
JK(S) = JK(T) – JK(a) – JK(a/b) = = 887291 - 884859.5588 - 1160.192647 = 1271.248553
JK(G) = = 656.67.
JK(TC) = JK(S) – JK(G) = 1271.248553 – 656.67 = 611.87
















DAFTAR ANAVA UNTUK REGRESI LINEAR Y = 93.849 + 1.287 X

Sumber variasi .dk JK KT F
Total 34 887291 29.34
Reg (a) 1 884859.56
Reg(b/a) 1 1160.192 1160.192
Residu/Sisa .32 1271.248 39.64
Tuna Cocok 14 611.87 S2TC = JK(TC)/k-2 1.20
Galat 18 656.67 S2G = JK(G)/n-k


Kesimpulan
H0 : β = 0 dan Ha : β ≠ 0
Karena (Fhitung = 29.34) > (F tabel (1: 32) = 4.15), maka Ha diterima artinya β ≠ 0. atau terdapat pengaruh berpikir logis terhadapil belajar bhs Inggeris.

Selanjutnya :
Karena (Fhitung = 1.20) < (F tabel (14:18) = 2.29) maka regresi adalah linear. 3 Menguji hubungan antara kedua varibel dan sumbangan efektif X terhadap Y H0 : Tidak terdapat hubungan antara sikap dan hasil belajar H1 : Terdapat hubungan antara sikap dan hasil belajar Atau H0 : ρ = 0 H1 : ρ ≠ 0 = 0.691 R2 = 0.477 Kriteria pengujian menggunakan rumus . Jika thitung ≤ ttabel , maka H0 diterima. Sebaliknya H0 ditolak, berdasarkan nilai signifikansi α yang ditentukan sebelum melakukan penelitian. Jika diambil α = 0.05, maka Ha diterima. Artinya hubungan antara variabel sikap dan variabel prestasi signifikan dengan sumbangan efektifnya sebesar 47.7% ( .thitung = 5.405080819, dan t tabel (0.05 : 32) = 2.042) dan korelasi sebesar r = 0.691 yang termasuk korelasi baik. Melakukan analisis data menggunakan SPSS Masukkan data ke dalam Data Editor SPSS lengkap dengan nama variabel yang dianalisis seperti contoh di bawah ini. Setelah itu, sorot menu Analysis Regression Linear ... seperti di bawah ini Jika menu Regression diklik, maka muncul jendela seperti di bawah. Pindahkan variabel hasil velajar (variabel dependet) kedalam kotak dependent dan variabel sikap kedalam kotak variabel Independet seperti di bawah ini. Selanjutnya, klik statistics dan aktifkan Estimates, Model fit, Deskriptif, dan Part and partial correlation kemudian kembali ke menu Linear Regression. Klik Option dan aktifkan Use Methot Criteria of F kemudian kembali ke menu Linear Regression dan klik OK sehingga diperoleh hasil analisis seperti pada gambar di bawah ini. Descriptive Statistics Mean Std. Deviation N VAR00002 161.3235 8.58371 34 VAR00001 52.4118 4.60644 34 Correlations VAR00002 VAR00001 Pearson Correlation VAR00002 1.000 .691 VAR00001 .691 1.000 Sig. (1-tailed) VAR00002 . .000 VAR00001 .000 . N VAR00002 34 34 VAR00001 34 34 Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .691(a) .477 .461 6.30204 a Predictors: (Constant), VAR00001 ANOVA(b) Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 1160.537 1 1160.537 29.221 .000(a) Residual 1270.904 32 39.716 Total 2431.441 33 a Predictors: (Constant), VAR00001 b Dependent Variable: VAR00002 Coefficients(a) Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 93.850 12.529 7.491 .000 VAR00001 1.287 .238 .691 5.406 .000 a Dependent Variable: VAR00002 Tugas Lakukan penelitian fiktif dengan mengikuti langkah sebagai berikut. 1. Menentukan judul penelitian. 2. Merumuskan masalah penelitian. 3. Menjabarkan definisi operasional 4. Merumuskan hipotesis penelitian. 5. Melakukan analisis data. a. Menentukan persamaan regresi. b. Menguji keberartian koefisien regresi c. Menguji linearitas persamaan regresi d. Menentukan keratan hubungan antara variabel X dan variabel Y e. Menentukan subangan efektif variabel X terhadap Y 6. Kemukakan kesimpulannya. Data harus dianalisis secara manual (matematis) dan menggunakan SPSS Data setiap mahasiswa tidak ada yang sama. REGRESI GANDA DUA PREDIKTOR Tujuan perkuliahan 6. Menentukan korelasi ganda dan uji signifikansinya 7. Menguji keberartian koefisien regresi 8. Menguji linearitas persmaan regresi 9. Menentukan kontribusi bersama variable bebas terhadap variable terikat 10. Menentukan kontribusi variabel bebas secara parsial. 1. Merumuskan masalah Apakah terdapat pengaruh sikap dan motivasi terhadap hasil belajar bahasa Inggeris? 2. Menjabarkan definisi operasional Sikap adalah skor yang diperoleh dari responden melalui angket dan diberi simbol X1. Motivasi adalah skor yang diperoleh dari responden melalui angket dan diberi simbol X2. Hasil belajar adalah skor yang diperoleh dari responden melalui tes dan diberi simbol Y. 3. Menjabarkan hipotesis penelitian H0 : Tidak terdapat pengaruh sikap dan motivasi terhadap hasil belajar bahasa Inggeris. H1 : Terdapat pengaruh sikap dan motivasi terhadap hasil belajar bahasa Inggeris. 4. Pengumpulan data penelitian (akan diambil data fiktif) 5. Pengujian hipotesis penelitian a. Menentukan persamaan regresi b. Uji signifikansi regresi linear ganda c. Menfsirkan regresi linear dan korelasi berganda d. Uji dan penafsiran koefisien korelasi parsial e. Sumbangan efektif tiap prediktor terhadap respon a. Menentukan persamaan regresi Regresi ganda merupakan persamaan penaksir yang memiliki lebih dari satu variabel bebas. Dalam uraian ini, dibahas regresi yang mempunyai dua variabel bebas. Bentuk umum model regresi dua varaibel bebas adalah sebagai berikut. Ŷ = b0 + b1X1 + b2X2 Besarnya b0, b1, dan b3 ditentukan dengan menggunakan persamaan berikut. ∑Y = nb0 + b1∑X1 + b2 ∑X2 ∑X1Y = b0∑X1 + b1∑X12 + b2 ∑X1X2 ∑X2Y = b0∑X2 + b1∑X1X2 + b2 ∑X22 Untuk menghitung b0, b1, dan b3 dibutuhkan tabel penolong seperti di bawah ini. X1 X2 Y X12 X22 Y2 X1Y X2Y X1X2 1 X11 X21 Y1 X112 X212 Y1 X11Y1 X21Y1 X11X21 2 X12 X22 Y2 X122 X222 Y2 X12Y2 X22Y2 X12X22 .... .... ... ... ... ... N X1n X2n Yn X1n X2n2 Yn X1nYn X2nYn X1nX2n ∑ ∑X1 ∑X2 ∑Y ∑X12 ∑X22 ∑Y2 ∑X1Y ∑X2Y ∑X1X2 Untuk menemukan persamaan regresi menggunakan sistem persamaan linear di atas, dibawah ini diberikan data fiktif mengenai kemampuan berpikir logis (X1) dan motivasi berprestasi (X2) sebagai variabel independen dan hasil belajar matematika (Y) sebagai variabel independen. Data fiktif tesebut adalah sebagai berikut. Skor-skor yang dibutuhkan untuk menentukan persamaan regresi ganda disajikan pada tabel di bawah ini. No X1 X2 Y X1^2 X2^2 X1Y X2Y X1X2 1 7 7 15 49 49 105 105 49 2 3 3 10 9 9 30 30 9 3 4 6 15 16 36 60 90 24 4 6 4 17 36 16 102 68 24 5 8 7 17 64 49 136 119 56 6 7 5 20 49 25 140 100 35 7 4 6 10 16 36 40 60 24 8 6 3 14 36 9 84 42 18 9 7 4 15 49 16 105 60 28 10 6 3 10 36 9 60 30 18 11 8 7 15 64 49 120 105 56 12 4 3 10 16 9 40 30 12 13 4 5 15 16 25 60 75 20 14 6 4 17 36 16 102 68 24 15 8 6 17 64 36 136 102 48 16 7 4 20 49 16 140 80 28 17 4 3 10 16 9 40 30 12 18 6 6 14 36 36 84 84 36 105 86 261 657 450 1584 1278 521 No X1 X2 Y X1^2 X2^2 X1Y X2Y X1X2 nb0 + b1∑X1 + b2 ∑X2 = ∑Y 18 b0 + 105 b1 + 86 b2 = 261 b0∑X1 + b1∑X12 + b2 ∑X1X2 = ∑X1Y 105 b0 + 657 b1 + 521 b2 = 1584 b0∑X2 + b1∑X1X2 + b2 ∑X22 = ∑X2Y 86 b0 + 521 b1 + 450 b2 = 1278 det (A) = = 24600 det (A1) = = 150687 det(A2) = = 32508 det (A3) = = 3429 b0 = = 150687/24600 = 6.125488 b1 = = 32508/24600 = 1.321463 b2 = = 3429/24600 = 0.13939 Hasil perhitungan tersebut sama dengan hasil perhitungan menggunakan ptogram SPSS. Perhatikan kolom yang berwarna merah pada table di bawah ini. Berdasarkan perhitungan matematis dan olahan SPSS diperoleh persamaan regresi Y = 6.125 + 1.321 X1 + 0.139 X2 Tabel ….Coefficients Regresi Berdasarkan Berhitungan (Olahan) SPSS Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Model B Std. Error Beta 1 (Constant) 6.125 2.598 2.357 .032 X1 1.321 .443 .642 2.982 .009 X2 .139 .473 .063 .295 .772 a Dependent Variable: Y b. Menentukan korelasi ganda = 0.674 = 0.671 = 0.361 = 0.463 Correlations Y X1 X2 Pearson Correlation Y 1.000 .671 .361 X1 .671 1.000 .463 X2 .361 .463 1.000 Sig. (1-tailed) Y . .001 .071 X1 .001 . .026 X2 .071 .026 . N Y 18 18 18 X1 18 18 18 X2 18 18 18 Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .674 .454 .381 2.61927 c. Uji signifikansi regresi linear ganda Berdasarkan hasil perhitungan di atas diperoleh persamaan regresi Y = 6.125 + 1.321 X1 + 0.139 X2. Persamaan ini akan digunakan untuk pemperkirakan hasil belajar siswa pada bidang studi bahasa Inggeris jika sikap dan motivasi belajar ditingkatkan. Untuk itu harus diuji pengaruh X1 dan X2 secara bersama-sama terhadap Y. Jabaran hipotesis untuk menguji pengaruh kedua variable tersebut adalah sebagai berikut. H0 : R = 0. Tidak terdapat pengaruh variable X1 dan X2 terhadap variable Y H1 : R ≠ 0 Terdapat pengaruh variable X1 dan X2 terhadap variable Y Fhitung = s2reg/.s2res = JKreg = b1Σx1y + b2Σx2y = 85.591098 Σx1y = = 61.5 Σx2y = = 31 JKRes = = 102.9089 Fhitung =( 85.591098/2) : (102.9089: 15) = 6.237879 Ftabel = 3.68 (pembilang = 2, penyebut = 15, α = 0.05) Tabel …. ANOVA berhitungan Uji F untuk Mengetahui Pengaruh Bersama Variabel X1 dan X2 terhadap Variabel Y. Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 85.591 2 42.796 6.238 .011 Residual 102.909 15 6.861 Total 188.500 17 a Predictors: (Constant), X2, X1 b Dependent Variable: Y Kesimpulan Berdasarkan hasil perhitungan di atas ternyata Fhitung > Ftabel . Hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak atau Ha diterima, artinya terdapat pengaruh X1 dan X2 secara bersama-sama terhadap Y dengan koefisien determinasi 0.454. Artinya terdapat 45.4% variasi Y dijelaskan secara bersama – sama oleh X1 dan X2
d. Uji signifikansi koefisien regresi linear ganda
Selanjutnya,akan diselidiki apakah koefisien b1 dan b2
= 0.674
= 0.671
= 0.361
= 0.463
Kriteria pengujian hipotesis menggunaan rumus
, .i = 1, 2, 3, . . . , k.
=
= 102.9089/15 = 6.860593
JKreg = b1Σx1y + b2Σx2y

Σx1y =
Σx2y =
JKRes = = 102.9089
Ri merupakan korelasi berganda Xi terhadap X lainnya (Xi diperlakukan sebagai respon, sedangkan X lainnya tetap sebagai prediktor). Jika peneliti berhadapan dengan dua prediktor misalnya X1 dan X2, maka Ri adalah korelasi X1 dan X2 atau X2 dengan X1 sehingga R1 = R2 = r12 yaitu korelasi linear sederhana. Korelasi pada kasus ini yang diambil contoh pada kajian adalah sebagai berikut.
Uji t untuk koefisien X1 (b1)
= 0.463
= = 44.5
= = 39.111
= 102.9089/15 = 6.860593
= 0.196238
Sb1 = = 0.442988
.t = = 2.983071
.thitung = 1.753 (db = n – k – 1 = 18 – 2 – 1 = 15)
Uji t untuk koefisien X2 (b2)
= 102.9089/15 = 6.860593
t2 = 0.295 (manual 0.328)
.ttabel = 1.753 (db = n – k – 1 = 18 – 2 – 1 = 15)
Kesimpulan
Karena thitung > ttabel atau 0.05 > 0.009, maka X1 mempunyai pengaruh terhadap Y. Sementara itu, pada hipotesis 2, ternyata X2 tidak berpengaruh terhadap Y karena (0.05 < 0.772 atau (thitung = 0.295) < (ttabel = 1.752). Jadi H0 diterima. Tabel ….Coefficients Regresi Berdasarkan Berhitungan (Olahan) SPSS Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Model B Std. Error Beta 1 (Constant) 6.125 2.598 2.357 .032 X1 1.321 .443 .642 2.982 .009 X2 .139 .473 .063 .295 .772 a Dependent Variable: Y e. Sumbangan efektif X1 dan X2 secara bersama-sama terhadap Y Rumus yang digunakan menentukan sumbangan efektif X1 dan X2 terhadap Y adalah kuadrat dari yaitu 0.454. Artinya 45.4% variasi Y dijelaskan secara berasama-sama oleh X1 dan X2. Variasi sebanyak 54.6% dijelaskan oleh variasi lain. Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .674 .454 .381 2.61927 f. Sumbangan efektif X1 dan X2 terhadap Y secara parsial. SEP.X1 = = 41.85% SEP.X2 = = 3.55% Memperhatikan sumbangan efektif X2 terhadap Y hanya 3.55% yang sangat kecil dan dikaitkan dengan uji-t koefisien X2 yang tidak signifikan, serta korelasi antara X2 dengan Y sebesar 0.361 yang termasuk katagori rendah, maka X2 dapat diabaikan pengaruhnya dan persamaan regresi hanya melibatkan X1 sehingga persmaan regresi yang layak digunakan memprediksi Y berbentuk Y = 6.438 + 1.382 X1. Setelah membuang X2 ternyata sumbangan efektif X1 sebesar 45.2% dan nilai F = 13,139 dengan probabalitas sebesar 0.002 < 0.01 < 0.05 yang sangat signifikan. Informasi ini memperkuat alasan untuk membuang variable X2. Tabel …. Coefficients persamaan regresi setelah mengeliminir variable X2 Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Model B Std. Error Beta 1 (Constant) 6.438 2.304 2.795 .013 X1 1.382 .381 .671 3.625 .002 a Dependent Variable: Y Tabel …. Model Summary setelah mengeliminir variable X2 Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .671 .451 .417 2.54344 a Predictors: (Constant), X1 Tabel ….. ANOVA setelah mengeliminir variable X2 Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 84.994 1 84.994 13.139 .002 Residual 103.506 16 6.469 Total 188.500 17 a Predictors: (Constant), X1 b Dependent Variable: Y Tugas Lakukan penelitian fiktif dengan mengikuti langkah sebagai berikut. 1. Menentukan judul penelitian. 2. Merumuskan masalah penelitian. 3. Menjabarkan definisi operasional 4. Merumuskan hipotesis penelitian. 5. Melakukan analisis data. a. Menentukan persamaan regresi. b. Menguji keberartian koefisien regresi c. Menguji linearitas persamaan regresi d. Menentukan keratan hubungan antara variabel X dan variabel Y e. Menentukan subangan efektif variabel X terhadap Y 6. Kemukakan kesimpulannya. Data harus dianalisis secara manual (matematis) dan menggunakan SPSS Data setiap mahasiswa tidak ada yang sama. REGRESI GANDA 3 VARIBEL BEBAS DALAM PENELITIAN PENDIDIKAN. No X1 X2 X3 Y No X1 X2 X3 Y 1 65 55 70 70 16 77 70 61 61 2 72 80 64 64 17 80 80 60 75 3 75 80 65 63 18 77 80 65 64 4 80 89 75 63 19 65 52 60 60 5 80 80 66 66 20 71 62 75 75 6 80 80 61 64 21 65 52 80 80 7 80 75 80 69 22 71 62 80 75 8 67 90 80 64 23 66 61 80 80 9 63 58 57 57 24 69 56 55 80 10 70 70 48 48 25 63 90 70 52 11 75 76 65 80 26 77 80 59 59 12 60 70 65 54 27 80 75 75 75 13 62 58 65 49 28 75 75 50 80 14 71 58 70 80 29 75 70 65 65 15 62 61 52 52 30 70 60 70 70 X1 = kepemimpinan kepala sekolah X2 = lingkungan X3 = motivasi guru Y = kinerja guru A. Hipotesis H0 : Tidak terdapat pengaruh yang antara Kepemimpinan Kepala Sekolah, Lingkungan dan Motivasi Guru secara bersama-sama terhadap Kinerja Guru. H1 : Terdapat pengaruh yang antara Kepemimpinan Kepala Sekolah, Lingkungan dan Motivasi Guru secara bersama-sama terhadap Kinerja Guru. B. Menyusun Persamaan Regresi. Skor –skor yang dibutuhkan untuk menghitung koefisien regresi adalah sebagai berikut. = 2143 = 2105 = 1988 = 1994 = 154 301 = 151 563 = 134 182 =135 444 = 143 033 = 139 237 = 133 145 = 151 154 = 142 063 = 139 628 = 1 219 367 = 3 862 167 = 2 443 867 = 2 909 467 = 594,933 = -675,333 = 1.009,267 = 1.176,833 = 53,533 = 136.667 Skor –skor tersebut di atas diperoleh menggunakan program exel Nilai-nilai yang didapat disubtitusikan ke sistem persamaan berikut : Sehingga diperoleh system persmaan linear tiga variavel sebagai berikut. 594.933 = 1219.367 b1 + 1176.833 b2 + 53.533 b3 -675,333 = 1176,833 b1 + 3.862,167 b2 + 136,667 b3 1.009,267= 53,533 b1 + 136,667 b2 + 2.443,867 b3 Dengan menyelesaikan sistem persamaan linear di atas diperoleh nilai – nilai b1 = 0.924, b2 = -0,471, dan b3 = 0,419 dan diperoleh dengan menggunakan rumus sehingga a = 5.734. Selanjutnya persamaan regresi yang dicari adalah Y = 5,734 + 0,924X1 - 0,471X2 + 0,419X3. (Bandingkan hasil olahan SPSS dengan hasil perhitungan secara matematis) Persamaan regresi tersebut berarti bahwa nilai Y diperkirakan akan mengalami kenaikan sebesar 0,924 untuk setiap kenaikan satu unit variable X1. Hal yang sama terjadi pada variable X3, tetapi Y akan mengalami penurunan sebanyak 0.471 jika X2 bertambah satu unit. Tabel …..Coefficients regresi tiga variable bebas Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients .t Sig. Correlations B Std. Error Beta Zero-order Partial (Constant) 5.734 19.082 .300 .766 sikap .924 .269 .598 3.438 .002 .316 .559 motivasi -.471 .151 -.543 -3.118 .004 -.201 -.522 logika .419 .160 .384 2.623 .014 .378 .457 a Dependent Variable: prestasi Menguji pengaruh bersama – sama X1, X2, dan X3 terhadap Y (dihitung menggunakan SPSS) H0 : R = 0. Tidak terdapat pengaruh variable X1 dan X2 terhadap variable Y H1 : R ≠ 0 Terdapat pengaruh variable X1 dan X2 terhadap variable Y Kriteria pengujian. Jika Fhitung > Ftabel atau 0.05 > probabilitas, maka persamaan regresi layak digunakan untuk menaksir nilai Y. Sebaliknya, jika Fhitung < Ftabel atau 0.05 < probabilitas, maka persamaan regresi tidak layak digunakan memprediksi nilai Y Berdasarkan hasil olahan SPSS, seperti ditunjukkan dalam tabel .... di bawah ini ternyata persamaan regresi Y = 5,734 + 0,924X1 - 0,471X2 + 0,419X3 layak digunakan untuk memprediksi nilai Y, karena 0.05 > 0.001. Selanjutnya, secara manual (perhitungan menggunakan exel/kalkulator) diperoleh Fhitung = 6.916 dengan α = 0.05. Sedangkan Ftabel = 2.96 dengan db penyebut = 26 dan db pembilang = 3. Hal ini menunjukkan bahwa Fhitung > Ftabel . Akibatnya, H0 ditolak atau H1 diterima.
= 0.444 = 6.916, db pembilang = 3, db penyebut = 30 – 3 – 1 = 26 Ftabel = 2.96. Bandingkan nilai F yang dihitung secara matematis dengan nilai F yang dihitung menggunakan SPSS pada table di bawah ini.
Tabel …. Ringkasan ANOVA hasil olahan SPSS

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 1291.282 3 430.427 6.916 .001
Residual 1618.185 26 62.238
Total 2909.467 29
a Predictors: (Constant), logika, sikap, motivasi
b Dependent Variable: prestasi

Kesimpulan
Karena (Fhitung = 6.916) > (Ftabel = 2.96) maka H0 ditolak dan H1 diterima, jadi terdapat pengaruh antara Kepemimpinan Kepala Sekolah, Lingkungan dan Motivasi Guru secara bersama-sama terhadap Kinerja Guru. Sementara itu, pada tabel ANOVA olahan SPSS diperoleh bahwa 0.05 > 0.001 yang menunjukkan bahwa H1 diterima.
Tabel …..Coefficients regresi tiga variable bebas

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. Correlations
B Std. Error Beta Zero-order Partial
(Constant) 5.734 19.082 .300 .766
sikap .924 .269 .598 3.438 .002 .316 .559
motivasi -.471 .151 -.543 -3.118 .004 -.201 -.522
logika .419 .160 .384 2.623 .014 .378 .457
a Dependent Variable: prestasi

Analisis regresi ganda menggunakan spss
Dari hasil dengan SPSS ( analyze, Regression,linier, pada kolom dependent: isi dengan y1 pada kolom indenden isi dengan variabel X1,X2,X3) diperoleh output sbb: Dari Output Coefficients (dari kolom B ) didapat persamaan regresi sebagai berikut : Y = 5,734 + 0,924X1 - 0,471X2 + 0,419X3